Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

The Power of Awareness: 6 Cara Membangun Kesadaran

3 Mei 2020   14:48 Diperbarui: 15 Januari 2021   20:48 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awareness atau kesadaran sangat dibutuhkan bagi kehidupan manusia, yang ingin kehidupannya maju dan berguna bagi orang lain. Dalam suatu keputusan yang diambil tanpa adanya kesadaran maka penerapan dari keputusan itu menjadi lemah, mungkin dapat dijalankan sebentar tetapi setelah itu tidak lagi.

Kesadaran harus benar-benar menyentuh pikiran kita dan diyakini bahwa keputusan yang diambil adalah baik. Sebaliknya apabila keputusan itu tidak diambil akan mendatangkan masalah di kemudian hari.

Contohnya orang yang sudah mengambil keputusan untuk berolah raga setiap hari, tanpa menyentuh kesadaran bahwa aktivitas itu berguna untuk kesehatan baik saat ini maupun mendatang. Maka komitmen yang diambil menjadi lemah dan mudah dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri kita sendiri, misalnya mendingan minum kopi dan main games daripada lelah berolahraga.

Tetapi sebaliknya kalau komitmen itu diambil menyentuh kesadaran maka faktor dari dalam dan dari luar tidak menjadi rintangan. Cuaca hujan sekalipun dia bisa lakukan dengan olahraga di dalam rumah, tidak ada teman dia bisa lakukan seorang diri, bahkan waktu yang terbatas dia bisa prioritaskan untuk aktivitas tersebut dengan mengalahkan aktivitas lain yang menurut dia kurang penting.

Understanding of Awareness

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian kesadaran sebagai keinsafan, keadaan mengerti, hal yang dirasakan atau dialami oleh seseorang, kesadaran seseorang atas keadaan dirinya sendiri. Sedangkan dari kata dasarnya 'sadar' berarti insaf, merasa, tahu dan mengerti.

Dan kata sadar dapat digunakan untuk istilah orang yang tadinya pingsan menjadi 'sadar' kembali, suatu perubahan besar terjadi apabila orang sudah sadar. Sebaliknya tidak akan ada perubahan yang signifikan apabila belum mencapai kesadaran.

Melihat definisi dari kesadaran dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari ada beberapa tahapan sehingga orang dapat mencapai kesadaran :

dokpri kris banarto
dokpri kris banarto

1. Knowledge-Good or Bad

Orang harus paham pengetahuan yang mendasari suatu keputusan yang diambil. Seperti contoh di atas untuk dapat melakukan olahraga secara rutin dan terus menerus dibutuhkan pengetahuan tentang pentingnya olahraga, bahwa olahraga baik untuk kesehatan jantung, peredaran darah dan paru-paru.

Olahraga dapat meningkatkan imun sehingga tidak mudah terkena virus atau bakteri, badan menjadi bugar, pikiran segar, dapat membakar lemak, menurunkan tensi. Berguna untuk kehidupan saat ini dan di kemudian hari pada masa tua.

Untuk lebih menguatkan pengetahuan ada baiknya untuk membaca buku atau artikel mengenai olahraga dan kesehatan. Sehingga tahu juga akibat buruk apabila tidak melakukan olahraga, badan lemah, mudah sakit, tidak bergairah dan masalah timbul ketika memasuki usia tua.

2. Benefits & Risks-Advantages or Disadvantages

Setelah memahami pengetahuan maka langkah berikutnya adalah mengerti akan manfaat dan risikonya. Manfaat yang besar ketika kita mau melakukan dan risiko yang akan muncul kalau kita tidak melakukan. Manfaat dan risiko atau keuntungan dan kerugian, menjadi pertimbangan yang obyektif.

3. Beliefs-Strong or Week

Pengetahuan saja belum cukup sebagai pemicu untuk kita bertindak, perlu sampai menyentuh keyakinan yang kuat. Bisa juga dengan melihat testimoni misalnya ada kasus seorang ibu usia 50 tahun ada masalah dengan kerja jantung, dan setelah berkonsultasi dengan dokter maka disarankan untuk melakukan senam jantung sehat.

Ibu itu melakukannya seminggu tiga kali secara terus menerus dan dua tahun kemudian jantung diketahui dalam keadaan normal, bahkan diberikan umur panjang sampai 87 tahun. Bayangkan kalau dia tidak konsultasi ke dokter dan tidak menuruti petunjuk dokter, bisa jadi kesehatan terganggu dan tidak mencapai lanjut usia.

4. Endorsement-Positive or Negative

Walaupun dukungan positif dari luar tidak mutlak tetapi dengan adanya dukungan dari orang-orang terdekat kita akan lebih menguatkan tindakan yang kita ambil sehingga hasil menjadi maksimal. Dukungan diperlukan ketika kita mulai jenuh dan lemah, menjadi bangkit kembali dan meraih keberhasilan.

5. Facilities-Complete or Incomplete

Adanya sarana dan prasarana yang lengkap akan memudahkan dari tindakan yang kita lakukan, misalnya contoh olahraga di atas kita butuh sepatu dan pakaian olahraga.

Menjadi lebih mengesankan kalau punya gelang atau jam olahraga yang dapat mengukur denyut nadi, kalori yang terbakar, mengetahui jarak yang kita tempuh. Fasilitas akan mengikuti aktivitas yang kita lakukan misalnya butuh sepeda untuk gowes, raket untuk badminton, pakaian renang untuk berenang, dsb.

6. Commitment-Continue or Not Continue

Setelah melakukan lima langkah tersebut tinggal langkah yang terakhir adalah komitmen, ditunjukkan dengan membuat jadwal dan target pencapaian, supaya kita tidak bosan tetapi berupaya terus menerus agar selalu ada perkembangan atas hasil yang kita capai.

Komitmen juga dapat menggeser aktivitas lain yang tidak penting dan memprioritaskan atas aktivitas yang menjadi komitmen pribadi. Kesadaran dapat diterapkan dalam setiap keputusan penting dalam kehidupan kita, apalagi keputusan yang mempunyai dampak besar dalam kehidupan kita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun