2. Konsumen membuat pembelian impuls yang diingatkan, seperti menempatkan pajangan bingkisan buah di area display buah-buahan & sayuran segar.
3. Pembelian impulsif yang disarankan, seperti pemberian garansi untuk perangkat elektronik.
4. Konsumen membuat keputusan impuls yang terencana, di mana mereka tahu mereka ingin membeli suatu produk, tetapi tidak yakin dengan spesifiknya, misalnya konsumen membeli smarphone.
Teori pembelian impuls menghadirkan lautan peluang bagi pemasar. Setiap aspek suatu produk, mulai dari cara pengemasan menarik perhatian hingga cara produk ditampilkan di toko, berdampak pada kontrol impuls konsumen.
Teori perilaku konsumen memprediksi bagaimana konsumen membuat keputusan pembelian dan menunjukkan kepada pemasar cara terbaik untuk memanfaatkan perilaku yang dapat diprediksi.
Meskipun pembelian impulsif adalah bagian penting dari pola pembelian konsumen, proses pengambilan keputusan yang rasional mendominasi perilaku konsumen dan mempengaruhi teori pemasaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H