Silent treatment bukanlah solusi untuk menyelesaikan masalah di tempat kerja; sebaliknya, perilaku ini justru memperburuk kinerja tim dan kesehatan mental karyawan. Ketidakjelasan yang ditimbulkan oleh kurangnya komunikasi mengarah pada penurunan moral, motivasi, dan produktivitas.Â
Selain itu, ketegangan yang tercipta dapat merusak hubungan profesional dan meningkatkan angka turnover, yang merugikan organisasi secara keseluruhan.Â
Oleh karena itu, penting bagi baik atasan maupun karyawan untuk menyadari dampak negatif dari silent treatment dan berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat.
Sebagai langkah konkret, baik atasan maupun karyawan perlu bekerja sama dalam membangun komunikasi yang lebih terbuka dan efektif. Atasan harus melatih keterampilan komunikasi dan mengelola konflik secara langsung, sementara karyawan juga harus tetap profesional dan berinisiatif membuka dialog jika menghadapi kesulitan. Hanya dengan menciptakan saluran komunikasi yang transparan dan saling mendukung, kita dapat mewujudkan tempat kerja yang harmonis dan produktif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H