2. Menjelaskan dan mempraktikkan tentang teknik dasar olah vokal sebagai bagian dari drama.
3. Menjelaskan dan mempraktikkan tentang teknik dasar gerak anggota tubuh sebagai bagian dari drama.
4. Menjelaskan dan melatih tentang berbagai macam karakter yang ada dalam seni drama.
5. Melatih dan mempraktikkan gabungan dari teknik olah vokal dan teknik gerak anggota tubuh dalam sebuah dialog yang diberikan.
6. Mementaskan naskah drama sederhana dengan memasukan unsur budaya seperti permainan tradisional, bahasa daerah, dan lain sebagainya.
Tahap-tahap pembelajaran seni drama di SD
1. Latihan vokal
Latihan vokal menjadi dasar penguasaan bagi pemeran drama, huruf vokal atau huruf hidup terdiri dari huruf A, I, U, E, O. Penguasaan vokal menjadi salah satu aspek penilaian dalam pementasan drama. Pemeran drama harus melafalkan setiap huruf, kata, kalimatnya dengan benar supaya lawan pemerannya dapat merespon dengan cepat. Selain itu pemeran drama juga harus melafalkan kalimat dengan jelas dan lugas agar penonton dapat menangkap setiap kalimatnya sehingga kekuatan pementasan drama tercapai.
Latihan vokal dapat membantu perkembangan bahasa peserta didik. Disamping membantu perkembangan bahasa juga mengembangkan keterampilan bermain peran. Latihan vokal dilakukan dengan sikap tubuh tegap dan apabila diperlukan dilakukan dengan berdiri. Dengan sikap tegap pernafasan akan lancar sehingga dapat membantu pelafalan huruf vokal dengan stabil. Misalkan peserta didik bersama-sama berdiri atau duduk dengan sikap tegap kemudian melatih pengucapan huruf vokal A, I, U, E, o dengan volume keras dan jelas.
2. Latihan gerak anggota tubuh
Latihan gerak anggota tubuh merupakan latihan penyesuaian antara lafal kalimat dengan gerak anggota tubuh. Pada latihan ini berfungsi agar pementasan drama terlihat hidup dan sesuai dengan karakteristik lakon. Latihan gerak anggota tubuh akan membantu peserta didik lebih semangat belajar drama. Gerak anggota tubuh pada pementasan drama sangat membantu artikulasi bagi penonton yang kurang bisa mendengar. Sehingga setiap kalimat atau perkataan dapat dilihat melalui simbol gerak anggota tubuh.