Mohon tunggu...
Kresna Ryan Ardhiansyah
Kresna Ryan Ardhiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas airlangga

halo perkenalkan saya kresna ryan ardhiansyah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh pemberian asap rokok terhadap profil hematologi mencit putih (mus musculus)

17 Desember 2024   20:30 Diperbarui: 17 Desember 2024   20:33 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto bersama kelompok penelitian

  Nilai Normal Trombosit 150 x 10^3 -- 450 x 10^3 /mm3 darah menurut (Agung Janika Sitasiwi, 2017). Berdasarkan  penelitian  yang  telah  dilakukan,  menurut tabel 5 didapatkan  bahwa nilai normal  platelet yang normal hanya ada pada perlakuan F1 dengan nilai 361 10^3/l yang mana F1 merupakan kontrol dari perlakuan dan perlakuan F5 dengan nilai 187 10^3/l  yang mana diberikan 4 batang rokok per hari. Pada perlakuan F2 dimana diberikan 1 batang rokok per hari didapatkan hasil 622 10^3/l, hasil tersebut bisa dikatakan bahwa nilai  Platelet  F2 mengalami ketidaknormalan (mengalami peningkatan nilai). Pada perlakuan F3 dimana diberikan 2 batang rokok per hari didapatkan hasil 1030 10^3/l, hasil tersebut bisa dikatakan bahwa nilai platelet F3 mengalami ketidaknormalan (mengalami peningkatan nilai). Pada perlakuan F4 dimana diberikan 3 batang rokok per hari didapatkan hasil 1260 10^3/l, hasil tersebut bisa dikatakan bahwa nilai platelet F4 mengalami ketidaknormalan (mengalami peningkatan nilai). Berdasarkan hasil - hasil tersebut didapatkan bahwa hasil dari perlakuan F2-F4  seluruhnya mengalami peningkatan nilai red blood cell. Sampel darah mencit yang telah diperiksa mendapatkan nilai yang berbeda - beda , bisa disebabkan oleh perbedaan waktu  paparan  dan jumlah rokok yang diberikan.

4.2 Pembahasan 

Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  adanya  pengaruh pemberian  paparan  asap rokok kretek terhadap profil hematologi mencit putih (Mus musculus). Kriteria mencit putih (Mus musculus) yang digunakan yaitu jantan berumur 6 sampai 8 minggu , dengan berat badan 25-35 gram sebanyak 10 ekor.  Sampel darah K3EDTA diambil dengan teknik Simple Random Sampling.

Mencit putih (Mus musculus) dilakukan aklimatisasi untuk pemeliharaan hewan coba dengan tujuan adaptasi terhadap lingkungan baru (Mustapa et al., 2018). Aklimatisasi hewan coba mencit (Mus musculus) sebanyak 10 ekor dipelihara di laboratorium terpadu 6 FIKKIA Universitas Airlangga  hewan selama 7 hari. Setiap kelompok tikus berisi tujuh ekor tikus diletakkan dalam kandang berukuran  sekitar  panjang  40cm  dan  lebar  30cm.  Pemberian  pakan  menggunakan  pur sebanyak kurang lebih 100 gr per hari pada satu kandang.

Perlakuan paparan asap rokok selama 14 hari dengan kelompok paparan yaitu kontrol nol batang  perhari,  tiga  batang  perhari,  lima  batang  perhari  dan  tujuh  batang  perhari.  Sampel darah  K3EDTA  diambil  dengan  menggunakan  spuit 1 cc  pada organ jantung , 

yang mana sebelumnya mencit sudah diberi cairan ether untuk membuat mencit kehilangan kesadaran. Sampel kemudian dilakukan pemeriksaan dengan alat hematology analyzer.

Hasil nilai White Blood Cell yang normal menurut Smith dan Mangkoewijojo (1988) berkisar antara 6,0- 12,6 10^3/l, menurut Bijanti dkk. (1993) adalah sebesar 7-15 10^3/l. Setelah dilakukan paparan asap rokok kretek dan telah di uji dengan alat hematology analyzer terdapat perubahan signifikan pada perlakuan F5 dengan nilai 1.65 10^3/l. Pada hasil red blood cell Menurut (Agung Janika Sitasiwi, 2017), Nilai  normal  Red Blood Cell  pada  mencit  berkisar  dari 8,77 (x10^6). Setelah dilakukan paparan asap rokok dari hasil uji hematology analyzer pada red blood cell seluruh perlakuan dari F1 hingga F5 terjadi peningkatan dengan hasil F1 ( 6.93 10^6/l ), F2 ( 10.61 10^6/l ), F3 ( 10.26 10^6 /l ), F4 ( 9.61 10^6 /l), F5 ( 11.64 10^6/l ). Pada nilai Hemoglobin Menurut (Agung Janika Sitasiwi, 2017) ,nilai normal hemoglobin pada mencit berkisar adalah 12,79 (g/dL). Hal tersebut tidak jauh beda pada hasil Red Blood Cell yaitu mengalami peningkatan di keseluruhan perlakuan dari F1 hingga F5 yang  setelah dilakukan paparan asap rokok kretek dengan hasil F1 ( 16.0 g/dl), F2 ( 16.1 g/dl ), F3( 16.0 g/dl ), F4 ( 15.1 g/dl ), F5 ( 14.3 g/dl ). Pada nilai hematokrit, rentang nilai hematokrit yang normal untuk mencit adalah antara 45% hingga 53% (Ramadhan Sumarmin, 2017). Setelah  dilakukan paparan asap rokok kretek nilai abnormal hanya pada F5 terjadi peningkatan dengan hasil 67.61%. Pada nilai platelet darah normal Trombosit  yaitu 150 x 10^3 -- 450 x 10^3 /mm3  menurut (Agung Janika Sitasiwi, 2017).   Setelah  dilakukan paparan asap rokok kretek nilai abnormal terjadi peningkatan  dari perlakuan F2 hingga F5 dengan hasil  F2 (622 10^3/l), F3 (1030 10^3/l), F4(1260 10^3/l), F5 (187 10^3/l).

Dengan hasil nilai - nilai tersebut disimpulkan bahwa terdapat pengaruh paparan asap rokok kretek terhadap profil hematologi mencit putih (Mus musculus). Pengaruh paparan asap rokok kretek ini dapat mengakibatkan nilai hematologi mencit mengalami kenaikkan ataupun penurunan. 

Nilai hematologi yang mengalami penurunan setelah pemaparan asap rokok kretek ada pada nilai white blood cell pada perlakuan F5 dimana hasilnya 1.65 10^3/l, yang mana nilai normal dari white blood cell adalah  6,0- 12,6 10^3/l menurut Smith dan Mangkoewijojo (1988). Hasil ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang mengungkapkan bahwa nikotin dapat mengganggu aktivitas hemopoitik yang ditandai dengan menurunnya aktivitas prekusor mieloid dan prekusor limfoid di dalam sumsum tulang yang menyebabkan berkurangnya leukosit matang untuk pertahanan. Turunnya aktivitas prekusor limfoid dapat menyebabkan produksi limfosit menurun (Serobyan et al. ,2005). Hal ini juga berkaitan dengan perlakuan yang diberikan pada F5 perharinya yakni pemaparan asap rokok diberikan 4 kali dalam 1 hari , perlakuan F5 merupakan perlakuan dengan dosis paling tinggi pada penelitian ini. Pada perlakuan F1 terdapat penurunan nilai hematologi pada nilai red blood cell dan hematokrit , hal ini ada kaitanya dengan anemia dimana hewan tersebut mengalami malnutrisi dan di dukung  faktor genetik 

Nilai hematologi yang mengalami kenaikan setelah pemaparan asap rokok kretek ada pada nilai red blood cell, hemoglobin, hematokrit, dan platelet, hal ini sesuai dengan penelitian Shah (2012) yang menyebutkan terdapat kenaikan  kadar  hemoglobin  manusia  perokok. Perubahan dari nilai - nilai hematologi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  1. Waktu Paparan Asap Rokok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun