Kata Kunci:
Kata Kunci:
 Asap rokok kretek, profil hematologi, mencit putih (Mus musculus), hemoglobin, leukosit, toksikologi.
Pendahuluan
Merokok merupakan kegiatan yang dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Rokok yang dibakar melepaskan bahan aktif  seperti nikotin, tar, dan karbon monoksida, yang dihirup ke paru-paru dan dilarutkan ke dalam aliran darah. Banyak penelitian menunjukkan bahwa merokok menyebabkan  kelainan  pembuluh darah dan merupakan faktor risiko  penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskular, dan  pembuluh darah tepi (Dasrul et al., 2023). Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia tahun 2019, tembakau menyebabkan lebih dari 8 juta kematian setiap tahunnya. Lebih dari 8 juta kematian disebabkan oleh penggunaan tembakau secara langsung, dan sekitar 1,2 juta kematian disebabkan oleh perokok pasif (Almaidah et al., 2021).
Hematologi adalah pemeriksaan yang memeriksa kondisi darah dan komponennya. Darah terdiri dari komponen padat yang disebut sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit, serta bagian cair berwarna kekuningan yang disebut plasma (Marar et al., 2023). Pemeriksaan hematologi mencakup beberapa parameter utama untuk menganalisis kondisi darah dan mendeteksi gangguan tertentu. Salah satunya adalah Hitung Darah Lengkap (Complete Blood Count/CBC), yang mencakup pengukuran sel darah merah (eritrosit), hemoglobin (Hb), hematokrit (Hct), sel darah putih (leukosit), dan trombosit, yang digunakan untuk mendeteksi anemia, infeksi, dan gangguan pembekuan. Selain itu, Indeks Eritrosit seperti Mean Corpuscular Volume (MCV), Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH), dan Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC) membantu dalam mengklasifikasikan jenis anemia.
Mekanisme pasti terjadinya kelainan pada perokok belum diketahui, namun dampaknya diperkirakan disebabkan oleh kelainan  reologi darah, infeksi dan peradangan, stres oksidatif, serta perubahan sistem antitrombotik dan fibrinolysis (Malenica et al., 2017) Asap  rokok mengandungberbagai oksidan dan radikal  bebas.  Karbon  monoksida  dapat menyebabkan  kurangnya supply oksigen  ke dalam tubuh. Ketika seseorang merokok, zat kimia  dan  asap  akan  masuk ke dalam sirkulasi darah kemudian akan mempengaruhi  komponen-komponen  darah dalam tubuh, merusak lipid dan deoxyribonucleic acid (DNA) (Silaen et al., 2022).Â
Pembentukan komponen hematologi dimulai di sumsum tulang dan berlanjut menjadi matang di jaringan darah tepi. Oleh karena itu, mereka terkena banyak dampak buruk senyawa yang menyebabkan kerusakan pada tulang sumsum tulang dan jaringan darah tepi. Tembakau mengandung banyak senyawa berbahaya tersebut. Jumlah penelitian di bidang ini terbatas literatur yang menyelidiki efek merokok pada parameter hematologi. Beberapa di antaranya penelitian menyelidiki sejumlahÂ
terbatas parameter hematologi dan beberapa memilikinya hasil yang kontradiktif. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan secara komprehensif penyelidikan dampak merokok pada parameter hematologic (Ak et al., 2020).
Metode Penelitian
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2024 di Laboratorium terpadu 1 dan 5 Jurusan Kedokteran Hewan , Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran , dan Ilmu Alam , Universitas Airlangga.