Mohon tunggu...
Korisyah
Korisyah Mohon Tunggu... Guru - IRT, Guru Penulis

Ingin berbagi dan saling menginspirasi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Harus Bahagia, Mengapa dan Bagaimana Caranya?

2 Desember 2024   19:05 Diperbarui: 3 Desember 2024   17:40 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Persiapan Upacara Hari Guru Nasional 2024(Sumber: Humas SAMASATT)

Kebahagiaan sering kali ditemukan dalam kondisi flow, yaitu keadaan di mana seseorang tenggelam sepenuhnya dalam aktivitas yang menantang namun sesuai dengan kemampuannya. Ketika berada dalam flow, seseorang merasa produktif, fokus, dan puas.

Kesimpulannya, kebahagiaan menurut psikologi melibatkan kombinasi antara emosi positif, keterlibatan, hubungan interpersonal yang baik, dan perasaan bahwa hidup memiliki makna.

Foto Tumpeng Memeriahkan Hari Guru 2024 (Sumber: Humas SMAN 1 Tumbang Titi)
Foto Tumpeng Memeriahkan Hari Guru 2024 (Sumber: Humas SMAN 1 Tumbang Titi)

B. Mengapa Guru Harus Bahagia?

Sebagai seorang guru tentu saja bahasan ini sangat menarik. Kebahagiaan menjalani profesi sebagai guru adalah cita cita saya selama ini. Karena jika saya bahagia menjalani hari hari bersama murid saya, tentu saja ini bearti saya berbahagia menjalani kehidupan saya. Saya fikir begitu juga halnya dengan rekan rekan guru yang lain. 

Waktu yang dihabiskan untuk membersamai murid di sekolah hampir sebanding dengan waktu seorang guru di aktifitas yang lain dan bahkan setelah sampai dirumahpun seorang guru masih harus memikirkan siswanya dan mengerjakan berbagai administrasi yang menjadi tanggungjawabnya.

Kebahagaian yang dirasakan seorang guru tidak hanya berakibat positif bagi kesehatan mental guru tersebut namun ternyata juga modal utama dalam membangun genarasi siswa yang berprestasi dan tentunya juga bahagia. 

Peneltian Jennings & Greenberg (2009) menunjukkan bahwa kesejahteraan emosioal guru terkait langsung dengan perkembangan sosial dan emosional siswa. 

Guru yang bahagia mampu memberikan dukungan emosional yang lebih baik kepada siswa. Hal ini tentu saja akan berdampak pada keterlibatan dan hasil belajar siswa.

Namun apakah saya dan rekan rekan guru sudah menjadi guru yang berbahagia? Itulah kemudian pertanyaan yang tiba tiba secara liar membuncah dari bathin saya. Tak jarang saya temukan keluhan keluahan terkait tugas dan tanggung jawab seorang guru yang semakin kesini semakin terasa berat. 

Dari menghadapi berbagai tugas keadministrasian yang terasa menumpuk dan sepertinya tidak akan pernah selesai, sampai dengan menghadapi tingkah polah murid yang juga beraneka ragam. Tambahan pula dari segi pendapatan guru yang dirasa masih belum sepadan dan belum merata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun