1. Dzalika bi annallooha nazzalal kitaaba bilhaqqi (Yang demikian itu adalah karena Allah telah menurunkan Al Kitab dengan membawa kebenaran)
Merupakan gabungan antara :
-- isim isyarah sebagai mubtada' pada lafadz "dzaalika".
-- harfun jar pada lafadz "bi".
-- susunan al jar wal majrur dengan khobar berupa isim isyaroh pada lafadz "annallooha".
-- fi'il madhi dan faa'ilnya serta maf'ul bih pada lafadz "nazzalal kitaaba".
-- susunan al jar wal majrur pada lfadz "bilhaqqi".
2. Wainnallladzinahtalafu fil kitaabi lafi syiqooqin baa'id (dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang (kebenaran) Al Kitab itu benar-benar dalam penyimpangan yang jauh (dari kebenaran).
Merupakan gabungan antara :
-- harfun wawu 'athof pada lafadz "wa".
-- inna dan isimnya pada lafadz "innaladzina"
-- fi'il dan isim nya pada lafadz "ihtalafu".
-susunan al jar wal majrur pada lafadz "fil kittabi syiqooqin".
-- syifat pada lafadz "baa'id"
Tafsir
Personal Branding (Shibghotullah) terbentuk pada ayat ini (Al Baqarah 176), setelah sebelumnya didahului oleh Al Baqarah 174 setelah melewati empat ujian :
a. Tidak membeli kesesatan dengan kebenaran (isytarowudhdholalata bil huda)
b. Tidak membeli siksaan dengan ampunan (adzaaba bil maghfirah)
c. Tidak menantang api neraka ( ashbarohum 'alannaar)
d. Tidak menyelisih kitab (ahtalafu fil kitaabi)
Referensi:
- PP. Alhasyim, Irob Al-Qur'an
- Corpus Quran, Quranic Grammar
- ChilyoIslamyo.com, Personal Branding
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H