Mohon tunggu...
Yudho Sasongko
Yudho Sasongko Mohon Tunggu... Freelancer - UN volunteers, Writer, Runner, Mountaineer

narahubung: https://linkfly.to/yudhosasongko

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Rokok, Asap Liberal yang Untungkan Pajak Negara

20 April 2020   06:10 Diperbarui: 20 April 2020   06:16 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apalagi hal ini dikaitkan dengan sekilas pandang tentang sejarah rokok di dunia. Manusia di dunia yang pertama merokok adalah suku bangsa Indian di Benua Amerika. mereka merokok untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh.

Hingga tersebutlah pada abad 16 ketika Eropa menemukan Benua Amerika. Kemudian sebagian dari penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa.

Referensi:

Kemenperin, Industri Hasil Tembakau (IHT)

Sedang pada abad 17, pedagang Spanyol mulai masuk ke Turki dan pada saat itu pula kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam. Hingga kini diperkirakan hampir mencapai angka 20 persen dari total populasi orang dewasa dunia yang merokok.

3. Menyerap tenaga kerja

Pada dasarnya, industri rokok dalam negeri telah meningkatkan nilai tambah dari bahan baku lokal berupa hasil perkebunan seperti tembakau dan cengkeh untuk menjadi bahan olahan yang mempunyai nilai jual tinggi.

Di samping itu, industri ini dinilai sebagai sektor padat karya dan berorientasi ekspor sehingga mampu menopang pertumbuhan ekonomi yang kondusif.

Satu hal tidak bisa dipungkiri oleh siapapun mengenai keistimewaan sektor industri rokok ini adalah kemampuannya dalam menyerap tenaga kerja yang besar.

Siapapun pemerintahannya, pasti mengakui bahwa ada penyerapan tenaga kerja yang besar pada sektor rokok. Benar?

Sehingga diperkirakan jumlah pekerja sektor rokok sekarang itu lebih dari enam juta. Itu merupakan total komponen dari hulu hingga hilir. Dari pertanian tembakau sampai industri rokok. Termasuk komponen distribusi dan segala macamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun