Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Tutut Setyorinie, Game Changer Lingkungan lewat Ngompos di Rumah

31 Desember 2024   07:00 Diperbarui: 31 Desember 2024   13:45 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasianer Tutut Setyorinie/Dok. Pribadi (Tutut Setyorinie)

Selengkapnya, bisa kamu baca di sini:

Kita Perlu Naik Level, dari Membuang Sampah Jadi Kelola Sampah

Zona 2 TPST Bantargebang wilayah DKI Jakarta di Bekasi (29/10/2023). Dok. Kompas.com/Nabilla Ramadhian
Zona 2 TPST Bantargebang wilayah DKI Jakarta di Bekasi (29/10/2023). Dok. Kompas.com/Nabilla Ramadhian

Dengan hadirnya data ini, Tutut tidak ingin menjadi salah satu penyumbang sampah dapur. Setidaknya, lewat mengompos, Tutut bisa meminimalisasi jumlah sampah organik yang diangkut setiap hari dari rumahnya. Karena Idealnya, sampah organik seperti sampah rumah tangga bisa dikelola dengan baik oleh masing-masing rumah tangga, bukan berakhir di tempat sampah, apalagi di TPA atau TPST. 

Jadikan mengompos sebagai lifestyle!/Dok. Pribadi (Tutut Setyorinie)
Jadikan mengompos sebagai lifestyle!/Dok. Pribadi (Tutut Setyorinie)

Sebelum mengompos, Tutut dan keluarga bisa menghasilkan hingga tiga kantong sampah per hari dan membuangnya di tong sampah depan rumah. Dengan rutin membayar iuran sampah setiap pekannya, akan ada petugas yang membawa sampah ke TPST Bantargebang. 

"Dua kantong sampah yang kita hasilkan setiap hari, kalau dikumpulin setahun atau 365 hari, terus dikali lagi sama berapa tahun masa hidup kita. Udah berapa coba, hanya dari satu rumah tangga saja? Berapa banyak sampah yang kita sumbang ke TPA dan TPST?" kata Tutut. 

Oke. Mulai Mantap Mengompos!

Proses awal Tutut saat mengompos/Dok. Pribadi (Tutut Setyorinie)
Proses awal Tutut saat mengompos/Dok. Pribadi (Tutut Setyorinie)

Meskipun belajar secara mandiri, otodidak, dan belum ikut komunitas, itu semua tak menyurutkan niat Tutut untuk mantap mengompos. Tutut mengumpulkan sampah organik seperti sampah dapur alias sampah hijau, mencari  dedaunan, ranting, kertas, kardus, serpihan kayu, dan rumput kering alias sampah coklat, menyulap wadah bekas seperti ember dan drum sampah menjadi komposter, dan menyimpan air cucian beras sebagai bioaktivator. 

"Sebetulnya hal paling utama yang kamu perlukan adalah niat, kesabaran, dan konsistensi, karena tiga hal itu sangat challenging," kata Tutut. 

Aktivitas Tutut mengompos di Rumah/Dok. Pribadi (Tutut Setyorinie)
Aktivitas Tutut mengompos di Rumah/Dok. Pribadi (Tutut Setyorinie)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun