Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tetap Saja Marak, Kapan KDRT Ini Bisa Berakhir?

19 November 2023   21:01 Diperbarui: 19 November 2023   21:03 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Mural yang menyampaikan pesan agar tidak lakukan KDRT. (Foto: KOMPAS/AGUS SUSANTO)

2. Tindakan Preventif agar Kisah Cinta Tidak Berakhir dengan KDRT

Kompasianer Martha Weda menilai dalam pernikahan kerap konflik bisa muncul dari hal-hal kecil.

Hanya saja setiap hal-hal kecil dalam pernikahan bisa membesar dan dapat memicu KDRT baik fisik maupun mental.

"Banyak rumah tangga yang berujung pada KDRT karena ketidaksetiaan. Mulai dari kebiasaan suami yang suka "jajan", selingkuh, punya wanita simpanan, bahkan menikah lagi," tulisnya.

Oleh karena itu, alangkah baiknya sebelum melanjutkan ke jenjang perkawinan mesti membuat kesepakatan terlebih dulu kepada (calon) suami. (Baca selengkapnya)

3. Reversi Korban KDRT dan Cara Kita Memandang Kekerasan Terhadap Perempuan

Pada tahun 2022 Komnas Perempuan memuat laporan ada 325.534 kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia.

Akan tetapi ada yang membuat Kompasianer Yana Haudy miris setiap kali kasus KDRT terjadi: tidak sedikit orang yang malah menyalahkan perempuan dengan berbagai asumsi tanpa dasar.

"Tiap terjadi KDRT yang membuat seorang perempuan terluka batin, babak belur fisik, apalagi sampai tewas, yang salah tetaplah si lelaki," tulis Kompasianer Yana Haudy.

Maka, setiap kali KDRT terjadi, Kompasianer Yana Haudy megingatkan untuk tetap untuk menolong korban. Paling tidak, mau jadi teman curhat yang baik untuknya tanpa mesti menghakimi. (Baca selengkapnya)

4. Perilaku Manipulatif Pelaku KDRT yang Dapat Memperburuk Kondisi Korban

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun