Peristiwa yang tidak mengenakan datang dari seorang dokter asal Bogor, Qory Ulfiyah Ramayanti (37) ketika jadi korban KDRT oleh suaminya setelah memberi kejutan ulang tahun.
Setelah mengalami luka dan tindakan dari suaminya (kini sudah ditangkap dan dijadikan tersangka), Dokter Qory lantas pergi berjalan kaki ke ke rumah singgah PT2TP2A.
Hal yang tidak terbayangkan, padahal saat itu Dokter Qory sedang hamil 6 bulan dan masih menerima KDRT berulang kali.
Kejadian serupa bisa jadi terjadi di dekat kita, hanya saja kerap kita tidak memahami bagaimana mesti bersikap jika terjadi KDRT.
Berikut ini pandangan Kompasianer tentang beberapa tindak KDRT yang masih menyelimuti dan momok bagi perempuan.
1. Pelajaran dari Peristiwa dr. Qory, Sekali Lakukan KDRT, Segera Tinggalkan Pasanganmu
Berdasarkan pengalaman Kompasianer Fery W. membantu temannya yang mengalami KDRT yaitu tinggalkan saja pasangan itu.
"Meskipun tekadang karena berkelindannya rasa cinta atau urusan lain seperti memperhitungkan keberadaan anak, situasi yang seharusnya mudah itu jadi sulit," tulisnya.
Karena hal yang kerap diketahui Kompasianer Fery W. pasti setelah melakukan KDRT, minta maaf, kadang sampai nangis-nangis merasa menyesal.
Pesannya tetap sama dan tegas, baginya, yakni begitu pasanganmu melakukan KDRT, saat itu juga langsung tinggalkan. (Baca selengkapnya)