Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyimak Kisah Kompasianer Yunita Mendampingi Anak Berkebutuhan Khusus

22 Juli 2022   06:26 Diperbarui: 23 Juli 2022   16:02 1411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan Yunita masih ingat kali pertama mendapat Headline (Artikel Utama) di Kompasiana. Itu merupakan tulisannya ke-50, ditulisnya pun tengah malam: Analogi Croissant dan Tulisan.

"Gak nyangka banget (tulisan) itu jadi headline, buat saya (headline) berarti sekali karena itu self-reward," pungkasnya.

Selain senang menulis tentang perkembangan pendidikan dan fokus kepada ABK, Yunita juga senang menulis fiksi.

"Kalau menulis fiksi karena senang saja, menulis fiksi bisa membuatku lebih merdeka ketika menulis," katanya.

Tidak hanya itu, sejak kecil juga Yunita sudah akrab dengan dunia fiksi, baik dari majalah Bobo hingga bacaan komik. Bahkan sebelum TK bersama adik-adiknya, Yunita suka sekali dibacakan cerita dari majalah Bobo: dari Bona dan Rong Rong hingga cerita Paman Gembul.

"Setiap ingin tidur, Saya selalu dibacakan cerita oleh Ayah saya. Lalu, ada adik di sebelah dan Ibu juga ikut menemani. Menyenangkan sekali ketika itu," tutur Yunita.

Itulah, barangkali, yang membuat Yunita begitu akrab dengan anak-anak, seperti halnya yang pernah didapat ketika kecil dari orangtuanya: kehangatan, cinta, dan kasih sayang.

Nah, di bulan Juli ini Yunita mau menantang Kompasianer semua untuk masuk ke dalam dunianya! Merayakan momen Hari Anak 2022, mari menulis dukungan kepada ABK dan keluarganya!

Yuk refleksikan bagaimana cara kita berinteraksi dengan ABK. Apakah kamu memiliki kiat menciptakan sekolah yang ramah (inklusi) terhadap kebutuhan ABK? Bagaimana seharusnya tata laksana penyelenggaraan sekolah inklusi di Indonesia dilakukan?

Tertarik menjawab tantangan dari Kompasianer Yunita terkait topik ini? Siapkan kontenmu dan tayangkan di Kompasiana!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun