Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

6 Argumen soal "Bebek Nungging" Zaskia Gotik

11 April 2016   12:37 Diperbarui: 12 April 2016   11:44 1363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak program acara yang dianggap menyalahi aturan dan ditegur KPI. Sayang tidak sedikit dari mereka yang tetap membandel. Teguranpun hanya sekadar teguran hingga program acara tak bisa berkutik ketika KPI meminta untuk menghentikan tayangan tersebut.

5. Zaskia Gotik Hina Lambang Negara dan Inilah yang Tak Dipahami Banyak Orang

Selama ini salah satu acara musik live di sebuah stasiun televisi swasta selalu mengundang pertanyaan banyak pihak, apa urgensi dari siaran yang ditayangkan setiap hari tersebut. Itulah yang ditanyakan Kompasianer Ricky Vinando dalam artikelnya.

Program yang tidak mendidik dan tidak ada urgensinya sama sekali dengan masyarakat ini membuat semakin jelas terlihat kualitas aslinya setelah terjadi pelecehan terhadap lambang negara oleh Zaskia Gotik. Menurut Ricky, jika jawaban yang sontak dilontarkan oleh Zaskia kala itu dengan maksud menghibur penonton, maka itu adalah alasan yang tidak bisa diterima oleh hukum.

Merujuk pada Pasal 184 KUHAP yang mengharuskan adanya minimal dua bukti untuk mempidanakan kasus ini, Polisi ternyata kala itu sudah memiliki tiga alat bukti. Pertama, keterangan saksi. Kedua, bukti terdapat pada selembar kertas dengan gambar "bebek nungging" yang dituliskan Zaskia. Ini adalah bukti yang sangat kuat. Ketiga, bukti kuat ada pada rekaman video acara tersebut ketika ditayangkan.

6. Mendadak Nasionalis, Mereka Pun Mengeroyok Zaskia Gotik

[caption caption="Penyanyi dangdut, Zaskia Gotik seusai pemeriksaan terkait kasus pelecehan lambang negara. Kompas.com/Akhdi martin pratama"]

[/caption]Bercanda berlebihan memang berakibat fatal sekali. Bahkan persahabatan dan persaudaraan bisa menjadi permusuhan. Dalam budaya tradisi pun bercanda harus secara sehat dan tidak menimbulkan kebencian. Kira-kira seperti itulah yang dituliskan Asmara Dewo dalam artikelnya.

Ketika kasus Zaskia menyeruak, sontak netizen melontarkan cibiran-cibiran, bahkan tidak sedikit yang berkata kasar padanya. Bully di media sosial memang menjadi hal yang sulit untuk dihindari ketika satu publik figur melakukan kesalahan yang tidak disukai masyarakat banyak.

Namun ada satu pertanyaan yang dilontarkan Asmara Dewo, mengapa netizen mendadak "Indonesia banget?". Para netizen mendadak seperti seorang pejuang Indonesia. Memang benar Zaskia salah, sudah bermain main dengan negara. Jadi selebihnya biarlah hukum yang berwenangn mengatasi kasus ini.

Menurut Asmara, seharusnya kita sadar bahwa yang melecehkan negara bukan hanya Zaskia. Banyak koruptor yang melecehkan negara dan secara tidak langsung sudah mengingkari cita-cita luhur perjuangan.

Seorang pemimpin yang tak amanah juga melecehkan negara. Nasionalisme tidak hanya lambang, teriakan belaka untuk mengeroyok ramai-ramai orang yang salah karena candaan. Bukan seperti itu nasionalisme yang sebenarnya. Jika memang benar-benar peduli terhadap negara dan bansa, kita harus bertindak nyata. Langsung, dan dimulai dari diri sendiri.
---

Itulah beberapa argumen Kompasianer tentang kasus yang menjerat Zaskia Gotik bulan lalu. Meski kini Zaskia didaulat sebagai Duta Pancasila, pihak Kepolisian memastikan bahwa kasus ini akan tetap berjalan dan mendapat penanganan hukum sesuai ketentuan. (YUD)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun