Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Kenaikan Tunjangan Anggota DPR di Tengah Merosotnya Rupiah & Musibah Asap

11 Oktober 2015   16:32 Diperbarui: 11 Oktober 2015   16:32 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. Menaikkan Daya Beli  Anggota DPR

Lilik Agus Purwanto menyampaikan bahwa rasa sensitif (sense of crisis) yang dimiliki oleh anggota DPR begitu lemah. Seharusnya, mereka lebih fokus untuk mengejar ketertinggalan target-target pekerjaan yang masih menumpuk, juga memperbaiki citranya yang terlanjur terpuruk dimata masyarakat, bukannya menuntut kenaikan tunjangan.

 

7. Asap Belum Selesai, DPR Minta Tunjangan Naik?

Bencana kabut asap di wilayah Sumatera dan Kalimantan yang belum teratasi hingga saat ini, memang masih menjadi PR pemerintah yang diharapkan masyarakat untuk segera diselesaikan. Di tengah musibah nasional ini, Wayan Sepiyana menekankan bahwa sangat tidak tepat jika anggota DPR menuntut kenaikan tunjangan. Pemerintah seharusnya memprioritaskan kebutuhan untuk membantu rakyat Indonesia yang menjadi korban kabut asap.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Apakah kenaikkan tunjangan anggota DPR merugikan atau menguntungkan rakyat Indonesia? Hal ini tentu menjadi polemik di masyarakat disaat anjloknya nilai Rupiah dan musibah asap yang melanda. Peningkatan kinerja baik anggota DPR adalah harapan seluruh rakyat Indonesia yang diwakilkan oleh mereka. (RD)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun