Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Rumah Masa Kecil Pramoedya Ananta Toer yang Rusak dan Bocor di Mana-mana (5)

7 Juni 2018   08:12 Diperbarui: 7 Juni 2018   08:23 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi rumah yang ditinggali Soesilo Toer di Jalan Sumbawa Nomor 40, Kelurahan Jetis, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (31/5/2018) sore. Soesilo Tour yang memiliki gelar doktor dan kini sehari-hari mengadu nasib dengan memulung tersebut merupakan adik kandung almarhum Pramoedya Ananta Tour, sastrawan dan penulis Tanah Air yang kiprahnya mendunia.

Bagi Soes, di rumah yang rapuh termakan usia itu, memori Soes bersama Pramoedya dan saudara-saudaranya berkelebat setiap hari.

Kondisinya memprihatinkan. Toer yang hidup sehari-hari dari memulung tidak memiliki cukup uang untuk memperbaikinya.

Rumah berdinding kayu usang dan tembok retak itu tidak terawat. Bahkan pagar masuk menuju rumah itu telah rusak dan tidak berfungsi.

Pagar bersusun kayu setinggi 70 meter‎ itu sudah tak kuat berdiri karena konstruksinya hancur di mana-mana. Akibatnya, diganjal kayu dan tali.‎ 

Soesilo Toer saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Jalan Sumbawa Nomor 40, Kelurahan Jetis, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (31/5/2018) sore.
Soesilo Toer saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Jalan Sumbawa Nomor 40, Kelurahan Jetis, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (31/5/2018) sore.
Di sekitar rumah, terdapat berbagai jenis tanaman. Ada pohon pisang, srikaya, dan pepaya.‎
‎
Setiap hujan deras mengguyur, halaman rumah yang dipenuhi rumput liar itu selalu tergenang air. Atap rumahnya bocor di mana-mana, termasuk di dapur.

Dapur di rumah itu disulap menjadi ruang kerja Soes. Bukan seperti ruang kerja kantoran, namun lebih menyerupai gudang.

Di rumah itu terpajang sejumlah foto-foto yang mengabadikan Pram dan Soes.‎ Soes mengatakan, di rumah itu juga ada kamar Pram yang masih dirawatnya. Di Kamar Pram itu, ada buku-buku lama yang tertata di rak di dinding. Ada juga kasur tipis berseprai. ‎

Kamar Pram itu memang sengaja dijaga seperti aslinya untuk menerima para tamu yang ingin mengenang kehidupan Pram.

Kondisinya, ya seadanya.

"Katanya rumah ini mau dibangun oleh pemerintah‎. Tapi belum tahu kapan," kata Soes saat ditemui.

Di rumah itu, Soes memang membangun perpustakaan mini untuk mengenang sosok Pramoedya. Perpustakaan Pramoedya Ananta Toer Anak Semua Bangsa (Pataba) namanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun