Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Berita Populer: Komando Operasi Khusus Gabungan TNI Disetujui dan Kisah AR yang Menolak Ajakan Ayahnya Jadi Teroris

17 Mei 2018   07:27 Diperbarui: 17 Mei 2018   07:35 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengunjungi anak korban pelaku bom Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (15/5/2018).Kapolri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian mengunjungi anak korban pelaku bom rumah susun Wonocolo, Sidoarjo. Selasa (15/5).

Ledakan bom menewaskan istri Anton, Puspitasari (47), dan anak perempuan mereka, HAR (17), terlebih dahulu, dan kemudian melukai ketiga anak yang lain. Anton kemudian tewas ditembak polisi yang datang ke lokasi.

Saat itu, Anton disebut membahayakan karena tengah memegang saklar bom di Blok B lantai 5 nomor 2 Rusunawa Wonocolo.

Tiga anak Anton lainnya selamat, yaitu AR (15), FP (11), dan GHA (10).

Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin menuturkan, AR, satu dari empat anak Anton, menolak mengikuti doktrin orangtuanya untuk menjadi teroris.

Dia memutuskan untuk tidak seperti kakak dan adik-adiknya yang tidak bersekolah.

"Ada satu anak dewasa yang di Rusun Wonocolo itu menolak ikut ajaran dari orangtuanya," kata Machfud di Media Center Polda Jatim, Selasa (15/5/2018).

"Ia memilih untuk tetap bersekolah dan ikut dengan neneknya," tambahnya.

Machfud mengatakan, berdasarkan keterangan AR, sang ayah secara rutin memperlihatkan video jihad kepada mereka.

Baca juga: Kisah Anak Pelaku Bom Sidoarjo yang Tolak Ajaran Ayahnya Jadi Teroris

3. Sendirian, Tak Ada Keluarga yang Dampingi Putri Keluarga Pelaku Bom yang Selamat di RS

ilustrasi.
ilustrasi.
Kondisi Ais, gadis delapan tahun yang selamat pascaledakan bom di Mapolrestabes Surabaya, mulai stabil pada Selasa (15/5/2018).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun