Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Heni Sri Sundani, Mantan TKI yang Berjuang Raih Mimpi

17 Mei 2017   12:30 Diperbarui: 17 Mei 2017   19:11 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Heni Sri Sundani, salah seorang mantan tenaga kerja Indonesia di Hongkong yang menjadi inspirasi, Jakarta, Rabu (17/5/2017). Heni baru saja menyabet penghargaan sebagai Anak Muda Berpengaruh di Bawah 30 Tahun dari majalah Forbes.

Sementara sebagian besar gajinya dikirimkan pada ibu dan neneknya di Ciamis.

Terjebak jadi TKI

Setelah kontraknya habis dan lulus sarjana, Heni kembali ke Indonesia pada 2011. Aktivitas Heni banyak diisi dengan menjadi pembicara mengenai isu-isu TKI dan inspirasi.

Di tahun berikutnya, Heni menikah dengan Aditia Ginantaka, dan hingga saat ini dirinya aktif di yayasan yang didirikannya bersama suami.

Cita-cita menjadi guru, tentu saja diraihnya. Bahkan, Heni juga menjadi dosen di Universitas Djuanda.

Kini, Heni juga tengah menyelesaikan tesis dari program pascasarjana yang ia ambil di Bumiputera School of Business.

Meski sudah kembali dan sukses mencapai cita-citanya, ia tak lupa akan teman-teman TKI-nya dan segala permasalahan pelik yang dihadapi para pahlawan devisa.

Memang, selama enam tahun di Hongkong Heni tak hanya merasakan sendiri bagaimana menjadi seorang TKI, namun juga menuliskannya menjadi buku dan berbagai publikasi di media massa.

Menariknya, banyak orang tak mengerti apa masalah para TKI, khususnya di Hongkong, selain pemalsuan data yang dilakukan oleh agen dan pemotongan gaji yang tidak sesuai kontrak.

"Masalahnya TKI lainnya, kadang-kadang teman-teman itu lupa tujuan awalnya ke Hongkong apa," kata Heni.

"Misal, tujuannya mengumpulkan modal untuk kembali ke Indonesia, tetapi bahkan ada beberapa orang yang sampai 20-30 tahun masih bekerja di Hongkong dan dia sulit mengatur uang, sehingga enggak pulang-pulang," katanya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun