Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Heni Sri Sundani, Mantan TKI yang Berjuang Raih Mimpi

17 Mei 2017   12:30 Diperbarui: 17 Mei 2017   19:11 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Heni Sri Sundani, salah seorang mantan tenaga kerja Indonesia di Hongkong yang menjadi inspirasi, Jakarta, Rabu (17/5/2017). Heni baru saja menyabet penghargaan sebagai Anak Muda Berpengaruh di Bawah 30 Tahun dari majalah Forbes.

Pada tahun pertama, Heni juga tidak bisa mengambil hak libur, pun ketika hari Minggu ataupun tanggal merah.

Kalau sampai libur, maka gajinya akan dipotong lagi 100 HKD.

Kesusahannya sebagai seorang TKI tak berhenti hanya sampai urusan dengan agen nakal.

Majikan pertama Heni yang mengontraknya selama dua tahun, sangat merendahkan profesi asisten rumah tangga.

Ceritanya waktu itu, Heni yang memang suka membaca, tengah membaca sebuah buku.

"Dia sampai ngomel-ngomel. 'Eh, kamu lagi ngapain di sini? Kamu lagi baca buku, ya? Kalau pembantu itu enggak usah lah bisa baca buku. Pembantu itu yang penting kamu bisa jaga anak, bisa masak, bisa bersihin rumah, selesai'. Begitu majikan aku bilang dengan nada sinis," kata Heni.

Setelah setahun, yang artinya sudah bisa mengambil libur pada akhir pekan, Heni mengisi liburannya dengan pergi ke perpustakaan dan kuliah D3 jurusan IT tanpa sepengetahuan majikannya.

Heni tak membayangkan apa yang akan terjadi jika majikannya tahu ia kuliah. Beruntung, majikan kedua yang mengontraknya selama empat tahun cukup baik.

Heni kala itu juga melanjutkan studi di Saint Mary's University jurusan manajemen wirausaha. Heni akhirnya berhasil menuntaskan studi S1-nya selama 3,5 tahun.

Untuk membiayai kuliahnya, Heni menjadi kontributor di banyak koran Hongkong dan Taiwan yang berbahasa Indonesia.

Ia juga sering mengikuti lomba penulisan. Dari situ uangnya cukup untuk membiayai biaya kuliah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun