**
Aris mendadak merasa jiwanya hilang seketika. Cak Min dan Ning Surti telah menjebaknya masuk ke dalam sebuah ritual kelam nan menyeramkan. Ritual pesugihan yang menjadi kunci kesuksesan bakso Cak Man. Ia ingin berlari dari kenyataan, tetapi yang tersisa hanyalah penyesalan. Tidak ada lagi yang bisa menyelamatkan dirinya, kecuali keajaiban.
Lalu, di saat yang paling genting itu, teriakan seorang perempuan mengejutkannya, "Aris!!!" Aris tersentak, itu suara ibunya!Â
Aris terhenyak, buru-buru ia menutup laptopnya. Namun, terlambat, ibunya sudah mendongak dari balik pintu. "Kamu bikin apa?" teriak sang Ibunda.
"E-Eh." Aris gelagapan.
"Masih halu? Ini sudah tiga tahun Aris, sono cari kerjaan!" teriak sang Ibu sambil membanting pintu.Â
Suasana di dalam rumah itu mendadak hening. Dari luar rumah, tidak ada lagi cahaya lampu yang menerangi, menandakan bahwa sudah waktunya seisi rumah untuk beristirahat. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi malam itu, kecuali Aris yang belum bisa terlelap karena naskah novel "Pesugihan Bakso Cak Man" yang belum kelar-kelar.Â
**
Acek Rudy for Kompasiana
**
Disklaimer: Kisah fiksi karangan penulis. Kesamaan nama, tempat usaha, dan lokasi hanya merupakan sebuah kebetulan.