"I-Itu foto siapa?" tanyanya dengan suara bergetar.
"Andre," imbuh Akil tegas dan singkat.
"I-Iya, untuk apa?"
"Kan aku disuruh kirim ke mas Warso."
"Goblok lu Akil. Kan sudah dibilangin foto Lundri!" teriak Johan penuh amarah saat menyadari kesalahan yang dibuat oleh Akil itu.
"Makanya Andre yang terbakar! Lu goblok amat sih," pekik Sani. Bogem mentah hampir saja mengenai wajah Akil jika Johan tidak buru-buru mencegahnya.
"Kenapa kamu justru kirim foto Andre?"
"Aku kira foto-foto dari kita semua," jawab Akil gugup setelah menyadari kesalahannya.
"KITA SEMUA!?" Sani berteriak. Tapi, bukanlah amarah yang terdengar. Teriakannya lebih mirip orang histeris.
Johan terdiam. Ia duduk lemas setelah melihat gawainya.
"Ada apa Johan?" tanya Sani. Kawannya itu tidak menjawab. Ia hanya menyodorkan ponselnya. Sani langsung merebut ponsel itu dari tangan Johan. Di sana ia melihat video proses pembakaran manusia kertas. Mas Warso terlihat sedang melempar manusia-manusia kertas ke atas api unggun.