"Kapan rencana nikah, Koh?"
"Nanti seminggu setelah cap go meh."
"Emangnya kenapa?" Sekarang justru si Mirip Chuang yang balik bertanya.
"Eh, tidak Koh." Perhatian Rusli benar-benar terpaku pada si lawan bicara. Ia bahkan tidak menghiraukan omelan istrinya atas antrian pelanggan yang membludak.
"Kalau gitu, aku beli juga sekalian amplop shio deh," pungkasnya, masih terlihat acuh. Rusli mengiyakan dan mengeluarkan tumpukan koleksi jualannya.
Setelah itu, ia langsung melongsor keluar toko. Saat itu, tiada lagi yang lebih penting daripada menelpon sahabatnya yang juga bernama Chuang. []
**
Acek Rudy for Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H