Si negaholic tidak saja menyalahkan orang lain, tetapi juga memiliki tendensi untuk memandang rendah diri sendiri. Itu karena si negaholic ini memiliki standar yang tinggi terhadap semua hal, hampir mustahil untuk dicapai. Ia adalah pengagum kesempurnaan. Akibatnya, tidak ada seseorang atau sesuatu pun yang dapat membuat dirinya puas.
Bagi si negaholic, tidak ada hal yang baik dan semua harapan seolah-olah adalah kemustahilan. Itulah mengapa Dr.Chrie mendefinsikan perilaku negatif negaholic sudah di luar batas kewajaran.
Bagaimana Ciri-Ciri Orang yang Menderita Negaholic?
Dilansir dari Intisari-online.com, negaholic bisa bertransformasi dalam empat bentuk di dalam diri seseorang:
Attitude Negaholic
Ciri-cirinya adalah perfeksionis dan tidak pernah merasa puas. Oleh karenanya ia selalu merasa ada yang salah dengan orang lain. Lalu, tanpa disadari ia telah membuat tembok standar yang tinggi untuknya. Jadilah dirinya seperti diktator, baik pada lingkungan kerja maupun dalam keluarga.
Behavior Negaholic
Akibat kekecewaan yang datang bertubi-tubi, si negaholic menyalurkan stresnya untuk hal-hal buruk. Seperti mabuk-mabukan, judi, atau makan berlebihan. Orang seperti ini juga cenderung suka menunda-nunda pekerjaan dan malas bergerak.
Mental Negaholic
Si negaholic sering membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain. Sebagai hasilnya, ia akan menjadi minder dan menyalahkan diri sendiri. Ia tidak pernah berhasil karena pola pikirnya yang terbiasa pesimis.
Verbal Negaholic
Terkesan terlalu banyak berbicara. Namun, yang ia ungkapkan adalah hal-hal negatif. Dapat terlihat dalam pemilihan kata-katanya. Cenderung demotivasi dan seringkali mengeluh. Ia bisa membincangkan hal yang sama berulang-ulang, meskipun sudah tidak relevan lagi. Dan yang paling parah, ujarannya bertendensi playing victim (mengasihani diri sendiri).