Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Keharmonisan Hubungan Rumah Tangga, Dewa Pun Bisa Salah

4 November 2022   05:21 Diperbarui: 4 November 2022   05:32 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada perbedaan antara cara kerja emosi pria dan wanita. Umumnya wanita akan mencari pasangan atau orang-orang dekatnya untuk membahas masalah. Sementara pria itu sebaliknya. Masalah bukan untuk dibagi, menyelesaikannya sendiri adalah solusi.

Saya termasuk orang yang enggan berbagi permasalahan dengan istri. Tidak terlalu gentle rasanya. Lagipula, dalam beberapa pengalaman seringkali permasalahan yang sudah pernah kuungkapkan dibahas kembali pada waktu yang kurang tepat. Benar,wanita adalah pengingat sejati.

Nyatanya saya salah...

Terbuka kepada pasangan bukan berarti lemah. Membahas permasalahan dengan istri bukan berarti berkeluh kesah. Sikap yang perkasa adalah membahas problema beserta opsi-opsi jalan keluar yang mungkin ada. Jika didengarkan secara baik, bisa saja omelan istri adalah solusi bagi permasalahan.

Mart merasa jika keengganan suaminya berdiskusi adalah sebuah penolakan. Mart merasa diremehkan, merasa tidak dihargai. Sekali lagi karena cara kerja emosi pria dan wanita memang berbeda.

Ada sebuah penelitian yang pernah dipublikasikan dalam Journal of Marriage and Family (2013). Disebutkan jika kebiasaan melarikan diri dari konflik akan meningkatkan resiko perceraian. Tidak ada pasangan yang bahagia dengan kebiasaan ini.  

Playing Victim

Puncaknya terjadi pada saat Mart sudah pindah ke rumah orangtuanya. Ia sudah secara resmi menyebarkan kisah sedihnya kepada lingkar terdekat. Termasuk kepada istriku.

Istri saya bak corong kepanasan. Ia lantas menceritakan semua keburukan suami Mart. Sembari membela Mart dan menceritakan bagaimana tabahnya Mart dalam mempertahankan hubungan mereka.

Kuping ini ikut-ikutan kepanasan. Bagaimanapun juga kaum lelaki punya empati kepada sesama tertuduh. Saya sih tidak pernah mendengarkan versi kisah suaminya. Tapi, bagi saya sedikit banyak Mart telah menceritakan sesuatu yang berlebihan.

"She is playing victim," ujarku singkat.

"Mengapa?" Istriku berujar penuh emosi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun