Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sebelum Kepak Sayap Suci, Ada Buddha Bar, Umat Buddha Meradang

30 Juni 2022   06:16 Diperbarui: 30 Juni 2022   07:28 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebelum Kepak Sayap Suci, Ada Buddha Bar, Umat Buddha Emosi (gambar: youtube.com)

Tapi itu bukan berarti kita tidak bisa berpikiran suci tanpa kehadiran patung Buddha. Pikiran adalah produk karma. Dan karma berasal dari diri sendiri. Kasarnya, faktor eksternal tidak akan mempengaruhi apapun niatmu jika kamu berkehendak untuk menjaga pikiran.

Saya jadi teringat akan kisah Ajahn Brahm. Suatu waktu ia ditanya oleh media Australia terkait kasus tentara Amerika yang melecehkan salah satu kitab suci agama lain.

"Apa yang akan Anda lakukan bila seseorang membuang kitab suci Agama Buddha ke toilet?"

Ajahn Brahm menjawab, "panggil tukang ledeng untuk mengeluarkannya, agar toilet tidak buntu."

Ajahn Brahm lalu melanjutkan, "Siapapun bisa melenyapkan patung Buddha, membakar vihara, membunuh para Bhikkhu. Mereka akan menghancurkan semua hal yang berbau Buddhis, tetapi saya tidak akan membiarkan mereka untuk membuang ajaran Buddha."

"Saya tidak akan membuat mereka untuk menghancurkan kedamaian, membakar welas asih, atau membunuh sikap memaafkan."

"Buku, patung, bangunan, bahkan pemuka agama bukanlah agama. Semuanya hanya balutan. Esensi sebenarnya dari agama adalah nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya."

Jadi, dengan adanya kasus Buddha Bar, saya rasa umat Buddha Indonesia masih harus banyak belajar banyak. Bukan berarti saya tidak menghormati arca Buddha, mengizinkannya disandingkan dengan para penari erotis. Saya juga tidak berkata jika umat Buddha Indonesia imamnya tidak kuat. Tidak seperti itu sobat.

Bagi saya, sebagai umat Buddha yang baik, maka jangan pernah berhenti berlatih untuk meningkatkan kualitas diri. Setiap saat sadar dan sadar setiap saat.

Benar gak sih. Eh...

**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun