Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pertarungan Rahasia Bruce Lee dan Muhammad Ali

6 Juni 2022   06:10 Diperbarui: 6 Juni 2022   06:15 1525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika Bruce Lee Bertarung dengan Muhammad Ali (gambar: id.aliexpress.com)

Saya adalah penggemar film Kungfu. Dan masih teringat ketika Ip Man harus berhadapan dengan juara tinju dunia. Yang pertama pada seri ke-2. Legenda kungfu itu berjibaku mempertahankan martabat orang Tionghoa. Ia harus mengalahkan petinju bule yang sombong. Ip Man menang tentunya, tapi dengan susah payah.

Yang kedua adalah pada Ip Man-3. Sekali lagi guru Bruce Lee tersebut harus berhadapan dengan juara tinju dunia. Kali ini yang betulan, si Leher Besi Mike Tyson. Namun tentunya perkelahian mereka hanyalah sebatas skenario saja.

Tapi, tahukah Anda bagaimana perasaanku saat menonton kedua seri tersebut? "Tidak masuk akal," diriku bergumam.

Seharusnya jurus Kungfu bisa mengalahkan pukulan tinju dengan mudah. Namun, penilaian tersebut bersifat objektif. Alasannya karena diriku penggemar Kungfu.

Kendati demikian diriku tetap penasaran. Andaikan dua juara dunia dari aliran berbeda bertemu di atas ring. Tinju vs Kungfu, siapakah yang menang?

Ternyata memang hampir pernah ada. Bruce Lee superstar Kungfu akan berhadapan dengan The Greatest Muhammad Ali. Kedua legenda dunia bela diri ini berencana akan bertemu dalam satu panggung yang besar. Adu jotos hingga salah satu terjerembab tak berdaya.

Sayangnya, pertempuran akbar tersebut hanya tinggal rencana. Bruce Lee sudah terlebih dahulu meninggal dunia.

**

Ada sebuah kisah dari George Dillman. Ia adalah seorang karateka ternama, teman dari Bruce Lee sekaligus Muhammad Ali. Kejadiannya sebulan sebelum kematian Bruce Lee pada Juli 1973.

Saat itu George sedang berolah raga bersama Muhammad Ali. Lalu sang juara dunia itu tiba-tiba menyelutuk, "George, kamu kenal Bruce Lee?"

"Iya, tentu saja," George membalas pertanyaan Ali.

"Saya ingin berjumpa dengannya? Saya sudah bertemu presiden, saya sudah bertemu raja, ratu. Tapi, Bruce Lee adalah orang yang paling ingin saya temui," Ali lanjut berbicara.

Singkat cerita, George Dillman langsung menghubungi Bruce Lee dan menyampaikan keinginan Ali. Tanpa banyak basa-basi, Bruce lagsung menyanggupinya.

Bukan hanya itu, Bruce ternyata juga memiliki keinginan yang sama. Ia mengidolakan Ali.

"Oh ya tentu, saya ingin bertemu denganya. Saya mengidolakannya," jawaban Bruce dari ujung telpon.

Kesepakatan sudah terjadi, hanya sisa waktu yang perlu disepakati. Setalah itu, Bruce Lee pergi ke Hong Kong dan tidak pernah lagi kembali.

Kedua petarung jenius ini saling mengidolakan. Mereka tidak pernah bertemu satu sama lain. Tetapi tanpa banyak orang ketahui, sebenarnya sudah ada benang merah yang terhubung di antara keduanya.

Sebuah kisah menarik membuktikannya. Kejadiannya pada bulan Mei 1976.  

Pada saat itu, Richard Dunn seorang petinju amatir dari Inggris dengan sesumbar menantang Muhammad Ali. Di luar dugaan Ali menyanggupinya. Padahal Dunn bukanlah siapa-siapa. Keinginan yang ia sampaikan hanya karena ia tidak punya uang untuk membayar sparring partner.

Pertandingan pun dilakukan di Munich, Jerman. Ali datang sebagai juara dunia kelas berat versi WBA dan WBC. Dunn yang berlatar belakang sebagai seorang pekerja bangunan tentu kalah kelas.

Memang pada akhirnya Ali berhasil menjatuhkan Dunn dengan TKO pada ronde kelima. Tapi, itu tidaklah mudah. Sesaat sebelum Dunn terjatuh, sang juara dunia tersebut sempat kewalahan dengan serangan agresif lawannya.

Ditengah pukulan yang datang bertubi-tubi, Ali mengeluarkan jurus pamungkasnya. Sebuah ayunan secapat kilat bersarang di wajah Dunn. Sang petinju Inggris itu pun jatuh tak berdaya.

Meskipun dari sisi komersial, pertandingan tersebut tergolong biasa-biasa saja, tapi itu adalah salah satu pertarungan Ali yang paling legendaris.

Dunn kembali ke kampung halamannya dengan sambutan hangat dari publik Inggris. Dan pertandingan tersebut pun tercatat dalam sejarah sebagai kemenangan KO Ali yang terakhir.

Akan tetapi, selain catatan-catatan penting pada pertandingan Ali vs Dunn, ada pula fakta menarik yang tidak banyak diketahui oleh publik.

Pukulan yang bersarang di wajah Dunn disebut dengan teknik AccuPunch. Kekuatannya terletak pada kecepatan tinggi yang membuat lawan tidak bisa mengelak.

Ketika diwawancara, Ali berkata, "Pukulan itu cepat bak peluru terbang. Lawan tidak akan menyangka apalagi menahannya."

Usut punya usut, teknik tersebut dipelajari Ali dari Jhon Ree, seorang master taekwondo, murid langsung dari Bruce Lee.

**

Lalu ada pula kisah dari Robert Clouse, seorang sutradara yang sempat bekerja sama dengan Bruce Lee pada film terakhirnya, Enter the Dragon.

Melalui bukunya yang berjudul, The Making of Enter the Dragon (1987), Clouse menuliskan bahwa Bruce Lee memiliki hasrat yang besar untuk bertarung dengan Muhammad Ali.

Pada suatu waktu, Bruce Lee sedang berada di studio Golden Harverst, Hong Kong. Sang legenda Kungfu tersebut duduk santai menyaksikan film dokumenter tentang Ali.

Kepada temannya, Bolo Yeung yang juga merupakan aktor lawan mainnya pada sejumlah film, Bruce menyatakan keinginannya untuk bertarung melawan Ali.

"Saya mau melawan Ali suatu hari nanti. Saya sudah mempelajari setiap gerakan tangan dan kakinya. Saya juga selalu mengira-ngira bagaimana ia berpikir dan bertindak," pungkas Bruce.

Namun, pada akhirnya Bruce berkata bahwa Ali adalah petarung yang hebat. Dan ia mengakui jika ia tidak bisa mengalahkan Ali. Sebabnya cukup sederhana, Ali berbadan besar dan kuat. Bertarung dengannya sama dengan bersiap kehilangan nyawa.

**

Setelah mengetahui kisah dari dua legenda tersebut, saya masih saja penasaran. Apakah Bruce Lee benar bahwa ia tidak bisa mengalahkan Ali? Sementara Ali sendiri telah melatih jurus pamungkasnya dari Bruce Lee.

Entahlah...

Kini keduanya telah tiada. Bruce lebih dulu meninggal pada 1973 pada usia yang tergolong muda, 32 tahun. Sementara Ali tutup usia pada 2016 silam dalam usia 74 tahun.

Satu yang pasti mereka berdua adalah legenda dengan banyak penggemar. Keduanya telah berhasil menjadi idola dengan karyanya masing-masing.

**

Referensi: 1 2 3 4

**

Acek Rudy for Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun