Ditengah pukulan yang datang bertubi-tubi, Ali mengeluarkan jurus pamungkasnya. Sebuah ayunan secapat kilat bersarang di wajah Dunn. Sang petinju Inggris itu pun jatuh tak berdaya.
Meskipun dari sisi komersial, pertandingan tersebut tergolong biasa-biasa saja, tapi itu adalah salah satu pertarungan Ali yang paling legendaris.
Dunn kembali ke kampung halamannya dengan sambutan hangat dari publik Inggris. Dan pertandingan tersebut pun tercatat dalam sejarah sebagai kemenangan KO Ali yang terakhir.
Akan tetapi, selain catatan-catatan penting pada pertandingan Ali vs Dunn, ada pula fakta menarik yang tidak banyak diketahui oleh publik.
Pukulan yang bersarang di wajah Dunn disebut dengan teknik AccuPunch. Kekuatannya terletak pada kecepatan tinggi yang membuat lawan tidak bisa mengelak.
Ketika diwawancara, Ali berkata, "Pukulan itu cepat bak peluru terbang. Lawan tidak akan menyangka apalagi menahannya."
Usut punya usut, teknik tersebut dipelajari Ali dari Jhon Ree, seorang master taekwondo, murid langsung dari Bruce Lee.
**
Lalu ada pula kisah dari Robert Clouse, seorang sutradara yang sempat bekerja sama dengan Bruce Lee pada film terakhirnya, Enter the Dragon.
Melalui bukunya yang berjudul, The Making of Enter the Dragon (1987), Clouse menuliskan bahwa Bruce Lee memiliki hasrat yang besar untuk bertarung dengan Muhammad Ali.
Pada suatu waktu, Bruce Lee sedang berada di studio Golden Harverst, Hong Kong. Sang legenda Kungfu tersebut duduk santai menyaksikan film dokumenter tentang Ali.