Acara selanjutnya diisi oleh pertunjukan dari para pemegang rekor lainnya. Terlalu panjang jika diuraikan di sini. Khwatirnya luka pembaca atas insiden delay tim Thomas Cup India kembali terkoyak. Eh...
Singkat cerita, acara inaugurasi berlangsung singkat. Lebih cepat dari melesatnya 50an anak panah dari salah satu putri terbaik India. Dr. Ponijan mewakili delegasi Indonesia naik ke atas panggung. Acara pun selesai, singkat dan padat. Saya pun merelakan kursiku disantap oleh serigala-serigala kelaparan yang masih berdiri di sampingku.
Pikiranku kembali kepada aksi delay pasangan Thomas Cup India, Shetty/Rankireddy. Sejujurnya kita harus mengakui, mereka memang lebih unggul.
Terlepas dari julukan King of Delay yang disematkan kepada Shetty, mungkin kita harus memaklumi. Pengalamanku di India lima tahun lalu telah membuktikan. Terlalu banyak King of Delay di sana.
**
Acek Rudy for Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H