Syahdan acara berlangsung meriah. Tidak terlalu banyak yang hadir di sana. Hanya penerima award saja.
Perasaanku serasa diobok-obok. Ini adalah acara resmi internasional. Apakah kami sebenarnya tidak diundang? Mengapa tak satu pun panpel yang menyapa kami di pagi hari? Apa yang terjadi jika saya tidak melihat bis yang kadung berangkat?
Ya udah lah...
Keesokan harinya adalah acara hiburan bagi masyarakat. Inaugurasi para penerima award di atas panggung yang besar. Lokasinya di Siri Fort Auditorium. New Delhi.
Tidak mau terkecoh untuk kedua kalinya, kami sudah berada di depan hotel pukul 8.30 pagi. Dan memang benar, bis berangkat pukul 8.40.
Sekilas aku melihat, panitia mulai menghitung jumlah penumpang di atas bis yang sedang berjalan. Aman, pikirku. Tidak ada lagi yang tertinggal.
Tapi baru saja menghela napas panjang, diriku dikagetkan dengan ketukan keras pada badan bis. Ternyata, di luar jendela sang security yang beraksi menjadi CHiPs kemarin mengulangi aksinya. Mengejar bis dengan sepeda motornya.
Nampak ia membonceng seorang tua yang kelihatan terpelajar. Ia juga adalah peserta acara, delegasi dari Bangladesh. Alamak! Entah bagaimana cara kerja panitia. Lalu untuk apa menghitung jumlah peserta tapi tidak paham siapa yang tertinggal.
Sekali lagi, ya udah lah...
Di Siri Fort Auditorium tempat acara berlangsung, ramai pengunjung padat merayap. Aku memperkirakan ada ribuan orang di sana. Kami duduk di tempat terhormat, pada baris ketiga dekat panggung.
Ketika acara dimulai, masih banyak pengunjung yang berdiri. Tidak heran jika pembukaan acara ditunda selama hampir satu jam. Dua pembawa acara yang sudah terlanjur naik ke atas panggung hanya sibuk berteriak-teriak.Â