Sayangnya, perhitungan tersebut cukup rumit bagi kapasitas otak saya dan Mak Mike. Jadi, buat kami, inflasi hanya sekadar angka. Jika pemerintah mengatakan itu aman, maka amanlah.
Meskipun terkadang saya masih terheran-heran. Mengapa Lajur Inflasi yang dikatakan "terkontrol", masih membuat diriku serasa panas-dingin.
Pada akhirnya indikator hanyalah indikator. Membandingkan Indonesia dengan angka dunia. Bisa digunakan sebagai bahan presentase kepada Tuhan, bahwa diri ini masih hidup dengan penuh rasa syukur.
Meskipun ketika doa di pagi hari telah usai, masih ada perasaan tidak puas yang tersisa. Mengapa sih harga bahan pokok, listrik, gas, dan BBM semuanya harus naik pada saat yang bersamaan? Entah apakah doa Mak Mike juga sama.
Semoga kondisi negara kita akan baik-baik saja. Semoga demikian adanya.
**
**
Acek Rudy for Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H