Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengukur Laju Inflasi dari Kaca Mata Mak Mike

19 April 2022   05:52 Diperbarui: 19 April 2022   05:56 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengukur Inflasi dari Kaca Mata Orang Biasa (gambar: kompas.com)

Tentu saja kasus Mak Mike ini hanya satu di antara jutaan. Masih banyak penjual kue dan gorengan yang juga kena imbas akibat harga-harga barang yang naik.

Akhir kata, Mak Mike hanya menitipkan pesan kepadaku; "Inflasi tinggi, kerjaan sudah semakin susah, ko."

Inflasi yang bikin pusing

Saya sendiri tidak yakin jika Mak Mike memahami apa itu Inflasi. Saya pun masih rada bingung dengan istilah ini. Bisa dimaklumi, kami berdua bukanlah ekonom.

Mengutip KBBI tentang arti inflasi saja sudah cukup bikin pusing;

"Kemerosotan nilai uang karena banyaknya dan cepatnya peredaran uang sehingga menyebabkan kenaikan harga barang-barang."

Jadi, seharusnya inflasi berhubungan dengan tiga faktor, yakni; (i) kenaikan harga barang, (ii) Peredaran uang, dan (iii) Nilai uang.

Tapi, tidak sesederhana itu sobat. Sebabnya penyebab inflasi itu bisa bermacam-macam.

Yang paling bisa "disalahkan" adalah kenaikan bahan baku. Itu pun sudah cukup bikin puyeng.

Penyebabnya bisa banyak, mulai dari faktor transportasi, perbedaan kurs dollar (untuk bahan baku impor), kenaikan ongkos kerja hingga ratusan penyebab yang menyebabkan ongkos produksi naik.

Inflasi juga bisa akibat faktor permintaan yang yang tinggi tidak dibarengi dengan ketersediaan barang. Misalkan cabai yang mengalami gagal panen, karena stok kurang, mekanisme pasar pun membuat harga melambung tinggi lagi.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun