Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Lindungi PeduliLindungi dari Kemunafikan Amerika

16 April 2022   21:28 Diperbarui: 16 April 2022   21:36 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyebabnya adalah aplikasi PeduliLindungi yang telah diunduh oleh lebih dari 90 juta pengguna. Hal ini terungkap dari sebuah laporan resmi Departemen Luar Negeri AS.

Washington menyebutkan PeduliLindungi tidak melindungi privasi penggunanya. Informasi yang terkandung diambil tanpa izin dan juga sistem pelacakan di ruang publik melalui sistem check-in.

Amerika kok seperti orang tua bawel yang teledor? Memangnya mereka tidak tahu jika aplikasi PeduliLindungi adalah bagian dari mengurangi penyebaran Covid? Atau jejangan Amerika lupa jika ada Pandemi?

Lagipula pengembangan PeduliLindungi merupakan bagian dari kesepakatan global WHO. Memanfaatkan data dan teknologi untuk mejaga protokol kesehatan Covid-19.

Bagian mana yang melanggar HAM? Jika yang dipermasalahkan adalah database pengguna. Bagaimana dengan platform media sosial asal Amerika. Facebook, Instagram, dan WhatsApp bahkan jauh lebih dalam menyentuh ranah pribadi penggunanya.

Dan perlu diingat, aplikasi sejenis PeduliLindungi juga digunakan oleh negara lain. Seperti TraceTigether (Singapura), COVIDSafe (Australia), atau AArogya Seetu (India).

Beberapa dari mereka bahkan lebih jauh mengintervensi. Seperti Tawwakalna (Arab Saudi). Penduduknya harus meminta izin melalui aplikasi untuk bisa berpindah tempat saat jam malam diberlakukan.

Aplikasi S.M.S buatan Korea malahan bisa mengikuti pergerakan penduduknya. Terutama bagi mereka yang mendapat perintah karantina mandiri.

PeduliLindungi masih belum secanggih itu. Lalu di mana pelanggaran HAM nya, mengapa negara lain tidak dituduh sekalian?

Kalaupun ada sekelompok manusia yang pergerakannya dibatasi, seharusnya Amerika sadar jika itu untuk kepentingan rakyat yang lebih luas.  

Mungkin saja Amerika hanya selip-lidah. Bisa saja mereka cemburu melihat keberhasilan PeduliLindungi dalam penanganan Covid di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun