Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jokowi Disejajarkan dengan Soeharto, Otakmu Bagaimana?

16 Februari 2022   04:39 Diperbarui: 16 Februari 2022   04:47 1725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena kita sudah terbiasa hidup untuk melihat hal-hal buruk lebih besar. Sebagaimana pepatah, akibat nila setitik rusaklah susu sebelanga.

Nyatanya nila bukanlah berasal dari keputusan Presiden atau serangan alien (mungkin). Nila itu berasal dari pikiran kita. Itulah manusia.

Sedikit berpasrah kepada Tuhan. Setiap pemimpin akan muncul pada masanya. Hitler mungkin kejam, tapi itu adalah takdir Jerman. Prabowo mungkin bisa menjadi presiden yang lebih baik, tapi itu juga adalah takdir dari bangsa Indonesia.

Jadi, andaikan, andaikan saja, kita semua berpikir selaras, bahwa Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik bagi bangsa ini, maka seharusnya kita bisa menerima nasib kita:

Bahwa setiap presiden adalah yang terbaik bagi negeri ini.

Hingga akhirnya kalimat "Jokowi disejajarkan dengan Soeharto" akan terdengar lebih menyejukkan.

Demikian pula dengan Soekarno, BJ. Habibie, Gus Dur, Megawati Soekarno, dan SBY. Semuanya pantas disejajarkan.

Jadi, masihkah kita harus memperdebatkan "10 Persamaan Pemerintahan Jokowi & Orde Baru?" Tergantung otakmu bagaimana.  

**

Referensi: 1 2 3 4

**

Acek Rudy for Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun