Karena kita sudah terbiasa hidup untuk melihat hal-hal buruk lebih besar. Sebagaimana pepatah, akibat nila setitik rusaklah susu sebelanga.
Nyatanya nila bukanlah berasal dari keputusan Presiden atau serangan alien (mungkin). Nila itu berasal dari pikiran kita. Itulah manusia.
Sedikit berpasrah kepada Tuhan. Setiap pemimpin akan muncul pada masanya. Hitler mungkin kejam, tapi itu adalah takdir Jerman. Prabowo mungkin bisa menjadi presiden yang lebih baik, tapi itu juga adalah takdir dari bangsa Indonesia.
Jadi, andaikan, andaikan saja, kita semua berpikir selaras, bahwa Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik bagi bangsa ini, maka seharusnya kita bisa menerima nasib kita:
Bahwa setiap presiden adalah yang terbaik bagi negeri ini.
Hingga akhirnya kalimat "Jokowi disejajarkan dengan Soeharto" akan terdengar lebih menyejukkan.
Demikian pula dengan Soekarno, BJ. Habibie, Gus Dur, Megawati Soekarno, dan SBY. Semuanya pantas disejajarkan.
Jadi, masihkah kita harus memperdebatkan "10 Persamaan Pemerintahan Jokowi & Orde Baru?" Tergantung otakmu bagaimana. Â
**
**