Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Grammar Nazi: "It's My Dream, Mas Bro, Not Urusan-mu"

15 Januari 2022   11:15 Diperbarui: 15 Januari 2022   11:21 3464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grammar Nazi: "It's My Dream, Mas Bro. Not Urusan-mu" (today.line.me)

Bagi Grammar Nazi, apa yang mereka lakukan itu adalah hal yang benar. Sama sekali tidak seperti apa yang dituduhkan kepada mereka - Ingin pamer dan sok tahu.

Sayangnya, keinginan untuk berbahasa sempurna terkadang membuat mereka tidak sempurna. Di negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama pun memiliki konsep yang berbeda terhadap kaidah berbahasa.

Ada beberapa jenis bahasa Inggris yang beredar di dunia. Aturannya berbeda-beda Ada American English dan juga versi British. Jangan lupa, ada pula Black English yang juga sahih, meski kaidahnya sedikit lebih unik.

Ini belum termasuk bahasa prokem atau selera kekinian dalam berbahasa. Belum lagi kosakata baru yang terus-menerus diupdate oleh Oxford Dictionary.

Kecuali jika Grammar Nazi adalah seseorang yang berprofesi di bidang linguistik atau literasi, maka segala perkembangan tentu akan susah diikuti.

Oleh sebab itu, para Grammar Nazi kerap kali terjebak dalam persoalan idealisme serta pengetahuan yang setengah-setengah. Melihat dunia berdasarkan apa yang mereka pahami, padahal otak tidak sebesar daun kelor.

Apakah Menjadi Grammar Nazi Salah?

Tentu saja mengoreksi grammar adalah hal yang baik. Sah-sah saja. Tetapi, tidak semua orang ingin dikoreksi.

Apalagi di Indonesia. Inggris bukan lingua franca. Keminggrisan sudah menjamur, dianggap menganggu, tapi sudah jadi candu. Akhirnya dibiarkan saja.

Lagipula, jika ada satu-dua kaidah kata atau kalimat yang tidak tepat, itu bukan karena kesengajaan.

Ingat sobat, bahasa itu beradaptasi. Ada Singlish (Singapore English), Hong Kong sebagai bekas jajahan Inggris juga punya Cantonese English.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun