Nazi sendiri berasal dari nama parpol pimpinan Hitler di Jerman dulu. Istilah ini sudah ada di Amerika sejak tahun 1960-an dan menjadi viral di berbagai media. Entah apa hubungan Nazi dan tata-bahasa.
Namun, ada juga yang menduga jika itu adalah penekanan. Fasisme dan Konsep Arya Nazi dianggap sebagai sebuah hal buruk plus suka memaksakan kehendak.
Dengan demikian, apakah konoiasi Grammar Nazi itu buruk? Mari kita ulik.
Kaum Grammar Nazi dianggap sebagai sekelompok manusia yang memiliki idealisme yang tinggi terhadap tata-bahasa Inggris. Betapa mulianya.
Mereka pun menjadi orang-orang yang sangat teliti dan sering mengoreksi kaidah berbahasa Inggris yang tidak tepat.
Sayangnya, sikap mereka seringkali dianggap menjengkelkan. Apalagi di era medsos seperti saat ini. Dianggap lancang.
Lantas tuduhan demi tuduhan pun datang menyerta. Ada yang mengatakan jika mereka adalah pengacau. Mengulik hal-hal yang tidak penting-penting amat.
Sering pula mereka menyertakan kosakata bahasa Inggris yang masih terasa asing bagi telinga Indonesia. Kemudian mereka dianggap tukang pamer. Mau menunjukkan keahlian berbahasa Inggrisnya.
Fanatisme mereka dianggap keterlaluan, mengoreksi tata-bahasa tanpa melihat siapa, kapan, dan di mana. Bagi mereka, kekeliruan grammar adalah hal yang sangat fatal.
Lantas siapakah mereka?
Bisa siapa saja kamu, kamu, atau kamu. Kadang pula (mungkin) termasuk diriku.