Jika Anda peduli, apakah yang menjadi patokan keperawanan istri? Bisa saja ia sudah "tidak perawan" lagi karena kecelakaan, atau mungkin vaginanya mengalami kelainan seperti yang sudah saya jelaskan di atas tadi.
Lantas bagaimana mengetahui "keperawanan" seorang wanita? Tiada lain adalah kejujuran.
Pertanyaan selanjutnya, jika calon istri Anda sudah tidak perawan lagi, apakah Anda peduli?
Tidak perlu Anda jawab, karena apa pun jawabanmu, semua adalah pendapat pribadi.
Namun, bagi saya keperawanan bukanlah kesucian ragawi. Ia adalah kesucian rohani. Mampu menjaga akhlak dan moral yang baik adalah manusia yang mampu mempertahankan kesucian dirinya.
Bukankah kita telah belajar banyak dari kisah Nabi Adam dan Hawa?
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H