Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keperawanan di Mata Lelaki dan Wanita, Antara Ada dan Tiada

5 September 2021   05:43 Diperbarui: 5 September 2021   05:48 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dokter tidak boleh mengeluarkan pernyataan apa yang terjadi sebelumnya terhadap kondisi selaput dara, karena memang tidak memungkinkan untuk mengetahuinya," pungkas dr.Robbi.

Selaput Dara dan Darah Perawan Bukan Tolak Ukur Keperawanan

Selaput dara adalah lapisan tipis dan lentur yang melindungi vagina bagian dalam. Lazim disebut himen (hymen).

Bentuknya bermacam-macam. Ada yang tebal dan ada yang tipis. Ada yang lubang di tengahnya besar, ada pula yang kecil.

Bagi yang tipis dan lubangnya kecil, tentu rentan sobek. Hanya gegara aktivitas fisik atau kecelakaan ringan semata. Namun, bagi yang tebal dengan lubang yang besar, setelah berhubungan seksual pun kadang belum tentu robek.

Begitu pula halnya dengan darah perawan. Pendarahan di malam pertama disebabkan karena selaput darah yang sobek. Tapi, sebagian wanita juga memiliki selaput darah yang tipis, sehingga hanya akan mengeluarkan luka sedikit ketika pertama kali bersenggama.

Terkait dengan moral, selaput dara sering dihubungkan dengan gairah. Konon wanita yang sudah tidak perawan memiliki gairah seksual yang lebih besar dibandingkan gadis perawan.

Itulah sebabnya stigma "wanita baik-baik" jarang melekat pada gadis yang tidak perawan. Budaya patriarki masih menganggap jika seorang wanita yang baik tidak seharusnya bernafsu pada saat pertama kali melayani suaminya.

Padahal kesadaran gairah seksual sudah muncul jauh sebelum perkawinan. Biasanya beriringan pada saat seseorang mencapai masa puber. Ini berlaku bagi pria maupun wanita.

Pertanyaan yang menggelitik bagi para lelaki. Apakah Anda peduli dengan keperawanan calon istri Anda?

Mungkin iya, meskipun Anda tidak sepenuhnya jujur tentang status keperjakaan Anda kepada sang istri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun