Dimana-mana kualitas per orangan seorang dokter tidak pernah sama. Jangan hanya karena kebetulan kecewa terhadap seorang dokter, lantas seluruh negeri kena getahnya.
**
Argumen pada tulisan ini hanyalah mewakili sebagian masalah yang timbul dari dunia medis Indonesia. Tentu saja, masih banyak yang jauh lebih kompleks. Apa yang tampak di permukaan, bagaikan fenomena gunung es.
Namun, saya tidak dalam kapasitas membedahnya terlalu jauh. Saya selalu kecewa jika ada yang mengatakan bahwa kualitas dokter di Indonesia buruk adanya. Intinya, hanya satu, jika Anda adalah orang Indonesia, seharusnya Anda harus berbangga dengan apa pun milik negara kita, bukan malahan mencaci makinya.
**
Sejak pandemi merebak, tenaga medis telah berada di garis depan bertempur melawan virus.
Berdasarkan data bank dunia pada tahun 2020, jumlah dokter di Indonesia terendah kedua di Asia Tenggara, yakni hanya 4 dokter untuk melayani 10.000 penduduk.
Sementara hingga Kamis, 08.07.2021, Ikatan Dokter Indonesia (IDI)Â mencatat sebanyak 458 dokter yang telah gugur akibat paparan Covid-19. (kompas.com).
Dengan demikian, maka akan ada 1.145.000 penduduk yang akan kehilangan dokter. Ini tentu berbahaya.
Masih banyak para dokter dan tenaga medis mempertaruhkan nyawanya di garis depan demi menyelamatkan banyak bangsa Indonesia