Uni Soviet tidak ingin aibnya terbuka. Aksi biadab pun dianggap normal. Bagi Soviet, memperkosa wanita Jerman adalah aksi balas dendam.
"Banyak serdadu Soviet ingin balas dendam atas penderitaan yang ditimbulkan oleh bangsa Jerman,"Â dikutip dari buku, Total War: Stalingrad to Berlin, oleh Michael Jones.
Tidak ada perintah resmi dari Komandan. Tidak ada perintah tentang apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan. Hanya sebuah bisikan;
"Perlakukanlah perempuan Jerman sedikit bebas. Jangan terlalu kelihatan. Lakukan apa yang perlu dilakukan. Dan kembalilah ke kesatuanmu."
Stalin juga tidak mempedulikannya. Berada ribuan kilometer dari rumah. Tugas prajurit sangat berat. Memperkosa agak bisa dimaklumi. Â
Instruksi komandan dan pembiaran Stalin diterjemahkan dengan brutal
Kisah miris tidak dialami oleh Ruth seorang diri. Pengalaman pahit juga harus dialami oleh Gabrielle Kopp. Kala itu ia berusia 15 tahun.
Tentara Soviet sudah mendekat ke kampung halamannya. Ia disuruh kabur oleh ibunya. Dalam pelariannya, ia bertemu keluarga yang bersedia menampungnya
Naas, Gabrielle tertangkap. Kendati sudah bersembunyi di sana. Seorang Tentara Merah memperkosanya, dan kemudian oleh tentara lain lagi.
Masih berlanjut hingga hari-hari berikutnya. Dua hingga tiga tentara datang secara bergilir. Tidak ada habis-habisnya.
Ternyata penghuni rumah tempatnya bersembunyi menjadikannya umpan. Ia diserahkan kepada Tentara Merah dengan bayaran keamanan keluarganya.
Siksaan berlangsung selama dua minggu, sebelum akhirnya Gabrielle berhasil melarikan diri.