Apa yang dialami oleh Gabrielle hanyalah sedikit contoh. Kekejaman tentara Soviet membuat warga Jerman tidak berpikir rasional lagi.
Para ayah membunuh keluarganya, ibu tak berdaya harus rela "menjual" putrinya. Demi nyawa yang tidak melayang.
Menjual Diri demi Nyawa
Dalam buku Exorcising Hitler, karya Frederick Taylor, seorang komandan pleton Soviet mengisahkan;
"Ia didekati oleh seorang gadis muda dan ibunya. Sang ibu memohon untuk menjadikan anak gadisnya sebagai peliharaanya."
Tujuannya agar sang gadis bisa selamat. Lepas dari keadaan yang lebih mengenaskan. Diperkosa ramai-ramai oleh para anak buahnya.
Kondisi ini tidak pandang bulu. Bukan hanya para gadis yang tidak berdaya saja. Seperti yang dialami oleh Martha Hillers.
Ia adalah seorang jurnalis  berusia 30 tahunan. Martha seyogyanya mendapat perlindungan di bawah hukum internasional. Naas baginya, ia diperkosa oleh belasan tentara Soviet.
Hukum rimba berlaku, Martha sadar, yang kuat yang menang. Ia pun menyerahkan dirinya kepada seorang perwira Soviet. Agar dirinya tidak lagi menjadi mainan para prajurit. Â
Dua Juta Korban Pemerkosaan
Tidak ada angka yang pasti. Selama masa pendudukan tentara Soviet, aksi ini berlangsung dalam gelap. Namun, perkiraan mengatakan sekitar dua juta perempuan Jerman yang menjadi korban.
Menurut Philipp Kuwert dari University Hospital of Greifswald, rata-rata seorang wanita diperkosa 12 kali.
Penyakit Rusia yang Membekas
Para Tentara Merah tidak hanya meninggalkan trauma. Juga penyakit kelamin. Gonore, Sipilis, Herpes, sampai kutil kelamin.