Kendati demikian, masih terlihat sisa-sisa pabrik di sana. Sengaja dijaga. Bagi masyarakat Putian, pabrik itu punya makna tersendiri.
Eddy Tansil dan invetasinya pernah menjadi tulang punggung ekonomi lokal. Mengubah wajah kota dan menyerap ribuan lapangan kerja.
Mengubah ekonomi masyarakat setempat. Dari bertani menjadi ekonomi berbasis industri.
Kini kota Putian telah bertransformasi menjadi kota metropolitan. Kawasan elit ramai di waktu siang. Terang benderang di waktu malam.
Sisa pabrik Eddy Tansil adalah bagian dari sejarah. Menjadi saksi bisu perkembangan kota.
Sebuah plakat di pintu museum tertulis (terjemahan);
"Pabrik bir tua ini adalah memori sebuah generasi. Tan telah mengganti warna bir dalam kehidupan banyak orang. Membuat kenangan tua ini terus berlanjut."
"Tan" yang dimaksud pada plakat tersebut, tidak lain adalah nama marga Tionghoa keluarga Tansil.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS