Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jenderal Moersjid yang Hilang di Tengah Arus Deras Soekarno-Soeharto

15 Mei 2021   07:04 Diperbarui: 15 Mei 2021   08:10 5380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Moersjid bahkan berkata kepada Rasjid, anaknya; "Jika Green memukul, saya sudah siap melemparnya ke tembok."

Baca juga: Perselisihan Jenderal Nasution dan Hartini, Istri Kedua Soekarno yang berbuntut Penyesalan

Jenderal yang Tak Pernah Mau Berada di Belakang Meja

Saat itu, Moersjid sadar jika karirnya akan segera berakhir. Dugaannya betul. Beberapa hari kemudian, datanglah Adam Malik sebagai utusan khusus Menteri Luar Negeri. Isinya meminta Moersjid kembali ke Jakarta untuk konsultasi.

Nyatanya, ia diminta untuk menjadi saksi bagi pengadilan Soekarno, tapi Moersjid menolaknya.

Moersjid kemudian harus menghadapi segala bentuk interogasi yang bersifat intimidasi. Moersjid dituduh macam-macam. Ia dinilai punya hubungan khusus dengan Soekarno. Ia disuruh bersaksi atas isu rumah yang dibeli Soekarno untuk seorang wanita di Manila.

Rumah yang ia tempati di Filipina disebutkan sebagai milik Soekarno. Padahal itu adalah rumah milik mantan Presiden Filipina, Jose P Laurel.

Baca juga: Amelia De La Rama, Artis Filipina, dan Misteri Cinta Soekarno yang ke-10

Moersjid juga disebut punya kaitan dengan PKI dan berada di Pangkalan Udara Halim pada tanggal 1 Oktober 1965. Dalam kenyataannya di tanggal tersebut ia sedang bersama Soeharto sampai sore hari.

Moersjid melakukan pembelaan diri. Baginya, Soekarno adalah panglima tertinggi angkatan bersenjata. Ia hanya patuh kepada perintah komando militer.

Moersjid memang adalah seorang prajurit sejati. Ia berada di garis depan pada saat penumpasan PKI di Madiun tahun 1948. Ia juga yang ditunjuk sebagai Komandan Operasi Merdeka melawan Pemberontakan Permesta di Sulawesi Utara.

Moersjid juga menjadi saksi tatkala Laksamana Yos Sudarso gugur dalam pertempuran Laut Aru. Saat itu Moersjid berada di KRI Harimau bersama Soedomo.

Ditangkap dan Dipenjara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun