Namun, ada kabar baik jika teori Prof Carlos benar. Obat penekan hormon yang digunakan untuk mengobati kanker prostat dan mencegah kebotakan bisa digunakan untuk mematikan virus Corona.
Sebabnya, studi lainnya di Italia juga menemukan fakta bahwa pria yang sedang menjalani perawatan kanker prostat empat kali lebih kecil terkena virus corona, dibandingkan dengan pasien yang menjalani perawatan lainnya.
Namun Sebaliknya...
Tuhan maha adil. Siapa yang bisa menyangkalnya. Termasuk orang botak. Salah satu penyebab kanker prostat adalah rendahnya vitamin D. Sementara tubuh manusia tidak memiliki kemampuan untuk memproduksi vitamin ini.
Vitamin D terbaik berasal dari paparan sinar matahari. Yang jelas, orang plontos lebih banyak terekspos dengan cahaya sinar matahari.
Selain itu, kinerja DHTÂ juga memiliki pengaruh positif lainnya. Yaitu meningkatkan proses metabolisme. Hal ini dapat membantu tubuh menjadi lebih bugar, berat badan yang lebih terkontrol, dan otot-otot tubuh yang lebih berkembang.
**
Jadi, demikianlah kisah si pria plontos. Dipandang jelek, tapi disukai wanita. Dianggap penyakit, padahal tak bisa dihindari. Tidak diinginkan, tapi menjanjikan.
Namun, dari keseleruhan artikel ini, saya hanya tidak memercayai satu hal. Menurut saya, Aristotle itu benar lho. Kebotakan ada hubungannya dengan keperksaan. Saya telah membuktikannya.
Bagaimana dengan kamu?
SalamAngka