Ia lantas menggunakan wig buatannya sendiri. Daun salam yang dikira mahkota, ternyata adalah alat untuk menutup kebotakannya. Sukses menjadi tradisi kekaisaran Romawi.
Para ahli kedokteran Romawi Kuno pun kelimpungan. Obat dari gigi kuda, minyak beruang, hingga tikus pun tak cukup untuk membuat rambutnya gondrong.
Mengapa Julius Caesar begitu ngotot? Konon untuk membuat Cleopatra klepek-klepek padanya.
Dicap Sebagai Penyakit yang Menggemparkan Dunia
Kebotakan adalah histeria bagi kaum lelaki. Ia pun dianggap sebagai wabah yang harus diberantas.
Bahkan orang sepintar Aristotle saja pernah berpikir bahwa kebotakan disebabkan karena seks. Ia mengatakan seks yang terlalu sering bisa merontokkan rambut.
Di zaman Romawi Kuno, helm yang digunakan oleh para prajurit ditenggarai sebagai penyebab kebotakan. Dan kerontokan ini dicap sebagai wabah.
Kebotakan menjadi wabah masih berlanjut di tahun 1897. Seorang ahli kulit Perancis mengumumkan temuannya: Sejenis mikroba yang menjadi penyebabnya.
Dunia terguncang, pandemi seakan-akan datang merebak. Ilmu kedokteran segera bereaksi. Tukang gunting rambut jadi bulan-bulanan.
Teori lainnya lagi lebih kelam. Kerontokan rambut dikaitkan dengan "kekeringan otak." Akibatnya otak menjadi kerut dan pikun. Penyebabnya karena polusi udara atau salah potong rambut.