Silahkan ulik disini: Panduan agar Konten Kamu Makin Banyak Dibaca dan Makin Banyak Dapat K-Rewards
Tapi, sekali lagi, akun tersebut memiliki beberapa keunikan yang tidak biasa;
Pertama, Viral tanpa Melalui Proses
Melihat sebuah artikel yang bakal viral dan jadi tren sudah ada tanda-tandanya. Ada beberapa tahapan yang bisa terlihat;
Tahap pertama akan menduduki 5 terpopuler di kategorinya, lalu berlanjut menjadi terpopuler di laman utama Kompasiana. Jika hoki, akan masuk dalam kategori "tren pekan ini."
Bulan Maret, diriku kebetulan berada di puncak peraih K-Rewards dengan total 93.000 views. Dalam bulan yang sama, ada 9 artikel yang menjadi tren pekan ini. Belum termasuk yang masuk dalam terpopuler harian.
Namun, jika ada artikel yang tidak masuk dalam kategori terpopuler harian, tidak terdeteksi di tren pekan ini, bahkan tidak pula menduduki terpopuler di kategorinya, apakah sistem K sedang bermasalah?
Tidak juga, karena 12 jam adalah batasan untuk sebuah artikel mencuat dalam level terpopuler dan 3 hari adalah waktu untuk bertenger di tren pekan ini.
12 jam dan 3 hari adalah waktu bagi sebuah artikel untuk bersemi. Setelah itu, biasanya ambrul. Jumlah pembaca memang naik, tapi tidak lagi signifikan.
Artikel yang saya perhatikan, memang unik. 12 jam pertama hanya berkisar sekitar 100-200an. Tiga hari kemudian, naik ribuan. Saya penasaran, Anda juga?
Kedua, Adakah Cara Menaikkan Views secara Mandiri?
Kecurigaan pertamaku adalah medsos yang dimiliki oleh penulis. Aku pun bertanya di grup Kompasianer Penulis Berbalas (KPB), apakah tingkat views akan naik drastis jika dishare di medsos?
Di grup KPBÂ ada seorang rekan yang followers Instagramnya hingga puluhan-k. Jawabannya, "tidak."