Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sebuah Kisah dari Geylang, Prostitusi Legal di Negeri Singa

27 Maret 2021   05:14 Diperbarui: 27 Maret 2021   06:11 5914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah kesibukan, para gadis penjaja tubuh harus berjibaku mencari nafkah. Pagi hingga malam mereka duduk di depan ruko atau tempat makan. Berbaur dengan warga setempat.

Menjaring pria hidung belang yang ingin diajak bernikmat. Jika ada yang berminat tinggal cek in ke salah satu hotel. Siang atau pun malam.

matalelaki.com
matalelaki.com
Begitu pula dengan Bunga. Walaupun sudah mengantongi izin, ia tetap merasa was-was. Riasan di wajahnya yang menor sering mengundang para petugas. Interogasi singkat dengan wajah ketus tidaklah menyenangkan. Belum lagi dengan bahasa Inggrisnya yang masih terbata-bata.

Tindakan petugas pantas dimaklumi. Tersebab masih banyak muncikari dan PSK tanpa izin berkeliaran. Mereka bertebaran di sepanjang Lorong yang remang-remang. Asalnya pun dari berbagai negara, termasuk Indonesia seperti Bunga.

Ingin rasanya Bunga berpakaian sopan, tapi tidak akan mengundang pelanggan. Itu adalah syarat, agar ia dapat bekerja tiga kali dalam sehari. Hanya untuk sekedar makan dan membayar utang di kampungnya.  

surgangelendir.blogspot.com
surgangelendir.blogspot.com
Lorong 8,10,12 adalah nama jalan di kawasan Geylang. Isinya penuh dengan rumah bordil. Susah dibedakan dengan rumah penduduk sekitarnya. Untungnya ada semacam penanda di luar. Hingga para pelancong tidak salah masuk.

Akuarium manusia bisa dilihat. Gadis mancanegara siap menghibur. Terbanyak dari China, tapi ada juga dari Malaysia, Vietnam, India, Filipina, Thailand, dan Indonesia.

Tarifnya beragam. Mulai dari 60 hingga 150 dollar Singapura per setengah jam. Bunga mendapat jatah termurah. Gadis Indonesia adalah penyebabnya. Soalnya pulau Batam menjadi saingannya. Menyeberang laut, gadis seperti Bunga hanya dinilai sepertiga harga.

katadana.id
katadana.id
Kembali ke abad 19 pada saat Inggris menguasai negeri ini. Geylang adalah pusat komunitas etnis melayu dan orang-orang Arab di Singapura. Kawasan ini dijadikan markas bagi para pengusaha tajir.

Letaknya di muara sungai Singapura menjadikan Geylang sebagai tempat ideal pemukiman dan sekaligus tempat usaha. Hingga kini peninggalan komunitas Melayu Arab masih terlihat. Termasuk bangunan lama dengan corak timur tengah.

Konon praktik prostitusi sudah berkembang sejak zaman Raffles. Keramaian distrik Geylang zaman dulu menjadi asal mulanya. Sebagai pusat perdagangan tempo doeloe, Geylang telah ramai dikunjungi para pedagang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun