Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Ketika "Dewa Kipas" Milik IBM Mengalahkan Dewa Catur Garry Kasparov

24 Maret 2021   05:52 Diperbarui: 24 Maret 2021   08:44 2567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semuanya dimulai pada saat Dewa Kipas mengalahkan Gotham Chess dalam pertandingan catur online. Dewa Kipas dituduh curang. Sebabnya dalam waktu 2 minggu peringkatnya naik 900 poin.

Rekam jejaknya juga tidak kalah mengesankan. Menang 27 kali berturut-turut dengan akurasi 98,99,97.

"Tidak ada pemain catur yang bisa melakukan hal itu," ucap Levy Rozman pemilik akun Gotham Chess.

Drama berlanjut ketika Deddy Coburzier mengundang si Dewa Kipas untuk bertarung melawan Grand Master Indonesia, Irene Kharisma Sukandar. Pertarungan dilaksanakan hari Senin 22 Maret 2021. Penontonnya berjubel. Mencapai lebih dari 1 juta pada kanal Youtube Deddy.

Dewa Kipas alias Dadang Subur menyerah 0-3. Hingga di sini semuanya terjadi. Dadang memuji Irene sebagai pecatur dengan strategi lengkap. Irene menekankan pertandingan tersebut tidak untuk membuktikan apa pun.

Kedua peserta lomba catur ini pulang dengan membawa hadiah tunai total 300 juta rupiah.

Namun, masih ada rasa penasaran yang tersisa. Apakah Dadang memang benar menggunakan bantuan "sesuatu?" Bisa jadi itu adalah jimat yang berasal dari bantuan komputer.

Jika memang demikian, siapakah yang lebih pintar dalam permainan catur? Manusia atau komputer?

Mari kita kembali ke masa di mana sebuah pertandingan super akbar antara manusia melawan komputer terjadi.

**

11 Maret 1997. Sekitar 500 penonton memenuhi sebuah auditorium di New York City, AS. Puluhan kamera televisi dari seluruh dunia meliputinya. Tiga ratus jurnalis siap siaga untuk mewartakan setiap langkah catur yang dimainkan oleh Garry Kasparov dan Deep Blue.

Saat itu Garry Kasparov adalah pecatur terbaik dunia. Sementara Deep Blue adalah kecerdasan buatan yang diciptakan oleh perusahaan komputer raksasa, IBM.

Ini bukanlah pertemuan pertama. Dalam lima pertandingan sebelumnya kedua pecatur ini telah bermain imbang dengan skor yang sama. Pertandingan keenam ini akan membuktikan sesuatu yang sangat bergengsi.

Siapakah yang lebih cerdas, ras manusia atau komputer buatannya?

**

Kala itu, Kasparov bagaikan dewa. Rekor yang dipegangnya adalah 5 juara dunia dan 15 kali kemenangan berturut-turut. Para pengamat menganggap mengalahkan Kasparov adalah sebuah kemustahilan.

Tapi, kali ini dihadapannya adalah sebuah mesin dengan kecerdasan buatan. Kasparov bisa saja "terselip," tapi komputer selalu mengambil keputusan berdasarkan algoritma berlogika.

Pada langkah ketujuh Kasparov melakukan blunder. Bermain dengan taktik Caro-Kann Defense, ia melakukan kesalahan fatal. Alih-alih menggerakkan menterinya, Kasparov justru menggerakkan bidak ke h1.

Semuanya terkejut. Komentator tidak percaya jika sang master dunia itu melakukan blunder. Tapi, langkah yang diambil oleh Deep Blue lebih mengejutkan lagi. Menyerang bidak itu dengan kuda dan sekaligus mengorbankannya.

Para pengamat mengatakan pengorbanan tersebut termaksud mengejutkan. Meski Deep Blue bisa mengevaluasi 100 juta langkah dalam hitungan detik, tapi tidak untuk "jangka panjang." Analisis yang paling umum adalah mengambil keuntungan material, bukan posisional.

Langkah tersebut memang kawakan. Sangat sulit dilawan. Hanya milik otak dari Grandmaster. Bidak raja milik Kasparov dalam ancaman. Permainannya tak berkembang. Deep Blue bisa menyerang dari berbagai arah.

Namun, para penonton masih menunggu keajaiban. Kasparov dikenal unik dengan kekayaan strateginya yang bervariasi. Namun, sayangnya di hari itu tidak terjadi. Perasaan Kasparov bagaikan Gotham Chess yang baru saja diserang Dewa Kipas.

"Melawan Grandmaster mana pun dengan posisi itu akan sulit, apalagi melawan Deep Blue. Aku tahu bahwa aku sudah tidak punya harapan," pungkas Kasparov dalam bukunya yang berjudul Deep Thinking (2017).

Sejarah menyaksikan bahwa seorang pecatur dunia juga manusia. Langkah yang diambil asal-asalan. Ia tidak tampak seperti seorang pecatur professional. Hingga akhirnya dirinya menyerah pada langkah ke-19 Deep Blue.

**

Dunia catur mencatat sejarah. Deep Blue mempermalukan ras manusia. Dengan ketus Kasparov membuat sebuah pernyataan mengejutkan. Ia merasa dicurangi.

Deep Blue bukan kecerdasan buatan. Ia digerakkan oleh seorang Grandmaster sejenis "Dewa Kipas" yang tidak kelihatan.

Namun demikian, Kasparov juga memberi pujian terhadap teknologi manusia ini. Ia mengharapkan agar IBM dapat mengembangkan program ini untuk masa depan olahraga catur. Bagi mereka yang serius di dunia catur, super komputer ini tentu sangat membantu.

Kecerdasan buatan dapat menganalis 100 juta langkah per detik, sekaligus beberapa langkah ke depan.

**

Sebagai pecatur yang mewakili manusia, Kasparov berhasil mendeteksi kelemahan Deep Blue. Baginya akurasi mesin ini memang hebat, tapi kurang berirama.

Pada pertandingan-pertandingan selanjutnya, Kasparov berhasil mengembalikan kejayaan. Meskipun tidak menang secara mutlak, tapi ia mampu mendikte jalannya permainan.

Caranya adalah dengan mengambil langkah-langkah tidak biasa dan mengganti beberapa strategi dalam satu kali permainan. Deep Blue bingung, otak supernya tidak bisa menganalisis pikiran Kasparov yang sengaja dibuat tidak terduga. Beberapa blunder dilakukan, menyerang raja secara frontal. Alhasil Kasparov kembali jaya.

"Meskipun aku melihat tanda-tanda kecerdasan di dalam Deep Blue, itu adalah kecerdasan yang aneh. Jenis yang tidak efisien dan fleksibel," ungkap Kasparov pongah.

Dengan kata lain, ia mengatakan bahwa kecerdasan buatan tidak akan bisa mengalahkan kecerdasan manusia.

**

Deep Blue tidak punya perasaan. Ia tidak bisa tersinggung. Namun, tidak bagi pembuatnya. Sebuah perusahaan raksasa komputer. Bukan hanya masalah gengsi, tapi juga fulus.

IBM kemudian menantang ulang Kasparov. Tantangan diterima dengan senang hati.

Perusahaan raksasa ini melakukan persiapan yang tidak main-main. Menambah sejumlah prosesor, menambah kapasitas memori, dan menghabiskan 20 juta dollar Amerika (280 miliar rupiah). Hanya khusus untuk permainan catur.

Kemampuannya menjadi jauh lebih "mengerikan." Mampu menganalisis 200 juta langkah dalam waktu satu detik, sembari menjelajahi 40 langkah ke depan.

Namun, yang lebih dahsyat, para teknisi di IBM juga memasukkan "senjata rahasia" yang sama sekali tak diketahui oleh Kasparov.

**

Babak pertama masih dimenangkan oleh Kasparov. Ia sama sekali tidak merubah strategi-strategi sebelumnya.

Tapi, di babak kedua, Deep Blue tiba-tiba berubah total. Sebuah perubahan yang menurut Kasparov "sangat tidak wajar."

Deep Blue berhasil mengelabui Kasparov dengan langkah yang tidak biasa. Mengambil keuntungan posisional dan material sekaligus. Tidak segan-segan mengorbankan bidaknya untuk memancing Kasparov mengambil langkah blunder.

Pada saat Kasparov terdesak dan menarik mundur ratu dari b6 ke d1. Ia sudah merelakan bidak miliknya di b5, dan berlanjut kepada menterinya yang sudah tak berdaya. Tapi, Deep Blue justru tidak melakukan itu. Ia memilih untuk mendapatkan keuntungan posisi dengan menggerakkan bidaknya dari f2 ke f4.

Kasparov, komentator pertandingan, pengamat, dan penonton terkejut.

John Nunn, Grandmaster yang mengomentari jalannya pertandingan berkata;

"[...] manusia tahu, melangsungkan rencana lain saat menghadapi musuh yang terdesak bisa dilakukan untuk menghasilkan kemenangan mutlak, tapi belum pernah ada di komputer."

Kerugian yang ditimbulkan ke pihak Kasparov cukup masif. Sang Grandmaster berubah total. Ia panik dan tidak percaya diri lagi. Langkahnya mirip pecatur pos ronda.

Kasparov kehilangan mood, bahkan saat Deep Blue melakukan blunder yang bisa saja berakhir seri, Kasparov menyerah. Dalam pikiran Kasparov hanya satu. IBM berbuat curang, Deep Blue terlalu manusiawi untuk sebuah mesin.

**

Hingga akhir pertandingan, IBM masih belum memberikan data dan penjelasan terhadap tindakan "aneh" Deep Blue. Akhirnya para pengamat pun membuat kesimpulannya sendiri.

"Kasparov kalah karena bug yang membuat Deep Blue mengambil langkah acak yang tidak disangka-sangka."

Meski ada benarnya, tapi tidak sepenuhnya tepat. Ternyata itu adalah senjata rahasia dari IBM. Diatur sedemikian rupa untuk menyerang psikologi Kasparov. IBM ternyata menyadari bahwa sang pemain catur legendaris tersebut juga manusia. Memiliki gengsi dan juga emosi.

Program tersebut dibuat berpikir cepat untuk langkah sulit. Sebaliknya berpikir lama untuk langkah sederhana.

Jauh hari setelah pertandingan, Miguel Illescas, salah satu programmer Deep Blue membuka rahasianya;

"[...] tujuan kami sengaja menciptakan efek psikologis sehingga Garry berpikir bahwa mesin ini tidak bisa ditebak sama sekali."

Kecurangan lain juga dilakukan. Tidak hanya dari sisi pemograman saja. Masih dari buku Deep Thinking, Kasparov menjelaskan. Pada hari-hari pertandingan, IBM sempat menukar penjaga kamar hotel tempatnya menginap dengan orang yang bisa berbahasa Rusia.

Tujuannya untuk menguping strategi yang akan dipakai oleh Kasparov pada saat ia sedang berdiskusi dengan timnya.

Hasil spionase tersebut kemudian dibocorkan kepada programmer Deep Blue. Program tambahan pun ditambahkan sebelum pertandingan dimulai.

Kendati demikian, IBM menyanggah bahwa kecurangan dilakukan selama pertandingan berlangsung. Kasparov benar-benar bertarung melawan mesin, dan ia kalah.

Apa yang didapatkan oleh IBM? Investasi sebesar 280 miliar serasa kecil. Saham perusahaan ini naik berkali-kali lipat. Hanya dalam hitungan minggu setelah Deep Blue berhasil mengalahkan Kasparov, sang pecatur legendaris.

**

"Tidak ada pemain catur yang bisa melakukan hal itu," ucap Levy Rozman pemilik akun Gotham Chess.

Saya sih tidak setuju. Bisa saja Dewa Kipas belum mengeluarkan jurus terbaiknya. Bisa saja Dewa Kipas segan mempermalukan teman sebangsa. Bisa saja Dewa Kipas belum kerasukan.

Tapi, bisa juga Dewa Kipas adalah seperangkat kecerdasan buatan. Masih menjadi misteri.

Jika memang demikian, maka tentunya pertandingan yang digelar bersama GMW Irene Sukandar sudah tidak berarti lagi. Dadang Subur juga tidak bisa disalahkan sepenuhnya. Ia tidak menyerang. Hanya netizen saja yang meradang.

Pada akhirnya kita semua adalah komputer. Bermain catur kehidupan dengan penuh logika. Mengabaikan perasaan yang membedakan kita dengan mesin.

Referensi: 1 2 

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun