Saat itu Garry Kasparov adalah pecatur terbaik dunia. Sementara Deep Blue adalah kecerdasan buatan yang diciptakan oleh perusahaan komputer raksasa, IBM.
Ini bukanlah pertemuan pertama. Dalam lima pertandingan sebelumnya kedua pecatur ini telah bermain imbang dengan skor yang sama. Pertandingan keenam ini akan membuktikan sesuatu yang sangat bergengsi.
Siapakah yang lebih cerdas, ras manusia atau komputer buatannya?
**
Kala itu, Kasparov bagaikan dewa. Rekor yang dipegangnya adalah 5 juara dunia dan 15 kali kemenangan berturut-turut. Para pengamat menganggap mengalahkan Kasparov adalah sebuah kemustahilan.
Tapi, kali ini dihadapannya adalah sebuah mesin dengan kecerdasan buatan. Kasparov bisa saja "terselip," tapi komputer selalu mengambil keputusan berdasarkan algoritma berlogika.
Pada langkah ketujuh Kasparov melakukan blunder. Bermain dengan taktik Caro-Kann Defense, ia melakukan kesalahan fatal. Alih-alih menggerakkan menterinya, Kasparov justru menggerakkan bidak ke h1.
Semuanya terkejut. Komentator tidak percaya jika sang master dunia itu melakukan blunder. Tapi, langkah yang diambil oleh Deep Blue lebih mengejutkan lagi. Menyerang bidak itu dengan kuda dan sekaligus mengorbankannya.
Para pengamat mengatakan pengorbanan tersebut termaksud mengejutkan. Meski Deep Blue bisa mengevaluasi 100 juta langkah dalam hitungan detik, tapi tidak untuk "jangka panjang." Analisis yang paling umum adalah mengambil keuntungan material, bukan posisional.
Langkah tersebut memang kawakan. Sangat sulit dilawan. Hanya milik otak dari Grandmaster. Bidak raja milik Kasparov dalam ancaman. Permainannya tak berkembang. Deep Blue bisa menyerang dari berbagai arah.
Namun, para penonton masih menunggu keajaiban. Kasparov dikenal unik dengan kekayaan strateginya yang bervariasi. Namun, sayangnya di hari itu tidak terjadi. Perasaan Kasparov bagaikan Gotham Chess yang baru saja diserang Dewa Kipas.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!