"Melawan Grandmaster mana pun dengan posisi itu akan sulit, apalagi melawan Deep Blue. Aku tahu bahwa aku sudah tidak punya harapan," pungkas Kasparov dalam bukunya yang berjudul Deep Thinking (2017).
Sejarah menyaksikan bahwa seorang pecatur dunia juga manusia. Langkah yang diambil asal-asalan. Ia tidak tampak seperti seorang pecatur professional. Hingga akhirnya dirinya menyerah pada langkah ke-19 Deep Blue.
**
Dunia catur mencatat sejarah. Deep Blue mempermalukan ras manusia. Dengan ketus Kasparov membuat sebuah pernyataan mengejutkan. Ia merasa dicurangi.
Deep Blue bukan kecerdasan buatan. Ia digerakkan oleh seorang Grandmaster sejenis "Dewa Kipas" yang tidak kelihatan.
Namun demikian, Kasparov juga memberi pujian terhadap teknologi manusia ini. Ia mengharapkan agar IBM dapat mengembangkan program ini untuk masa depan olahraga catur. Bagi mereka yang serius di dunia catur, super komputer ini tentu sangat membantu.
Kecerdasan buatan dapat menganalis 100 juta langkah per detik, sekaligus beberapa langkah ke depan.
**
Sebagai pecatur yang mewakili manusia, Kasparov berhasil mendeteksi kelemahan Deep Blue. Baginya akurasi mesin ini memang hebat, tapi kurang berirama.
Pada pertandingan-pertandingan selanjutnya, Kasparov berhasil mengembalikan kejayaan. Meskipun tidak menang secara mutlak, tapi ia mampu mendikte jalannya permainan.
Caranya adalah dengan mengambil langkah-langkah tidak biasa dan mengganti beberapa strategi dalam satu kali permainan. Deep Blue bingung, otak supernya tidak bisa menganalisis pikiran Kasparov yang sengaja dibuat tidak terduga. Beberapa blunder dilakukan, menyerang raja secara frontal. Alhasil Kasparov kembali jaya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!