Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Sate Bukan Hal Sepele, Masih Banyak yang Bertele-tele

20 Januari 2021   09:59 Diperbarui: 24 Januari 2021   06:09 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi sate madura (sumber: trivia.id)

Ilustrasi Brochete (sumber: comida.uncomo.com)
Ilustrasi Brochete (sumber: comida.uncomo.com)
Walaupun demikian, sate tetap dikenal sebagai masakan Indonesia. Presiden Amerika Serikat ke-44, Barrack Obama, selalu menyertakan sate, selain bakso, dan nasi goreng sebagai bagian dari memori masa kecilnya sewaktu hidup di Indonesia.

Dengan demikian, apakah sate pantas disebut sebagai kuliner asli Indonesia?

Seorang penulis kuliner Jennifer Brennan tahun 1988 pernah menulis; "Meskipun Thailand dan Malaysia menganggap hidangan ini adalah milik mereka, tanah air sate yang sesungguhnya di Asia Tenggara adalah Jawa, Indonesia. Di sini sate dikembangkan dari adaptasi kebab India yang dibawa oleh pedagang muslim ke Jawa. Bahkan India tak dapat mengakui sebagai asal mulanya karena hidangan ini merupakan pengaruh Timur Tengah."

Dengan demikian, sate sebenarnya sudah memiliki sejarah panjang di Nusantara, khususnya di pulau Jawa, hingga pantas disebut sebagai masakan asli Indonesia. Bagaimana kisahnya?

ilustrasi sate madura (sumber: trivia.id)
ilustrasi sate madura (sumber: trivia.id)
Katanya sih, yang pertama kali menyulap kebab India menjadi sate Indonesia adalah Sunan Gresik bernama Satah. Ia melakukannya dengan sederhana. Daging dipotongnya kecil-kecil. Agar mudah dibakar, ia pun menusukkannya dengan batang bambu tipis.

Tak disangka, masakannya ini sangat disukai, sehingga masakan tersebut dinamakan daging Satah, yang berasal dari nama sang Sunan. Lama kelamaan, karena lidah yang tak bertulang, pelafalan Satah pun berubah menjadi Sate.

Sayangnya tidak banyak literatur yang membahas hal ini.

Ilustrasi sate (sumber: kompas.com)
Ilustrasi sate (sumber: kompas.com)
Versi kedua mengenai sate-menyate ini memiliki literasi yang cukup sahih. Adalah pada abad ke-19, saat sate di pulau Jawa mulai terkenal. Popularitas ini seiring dengan pengaruh masuknya kebab, olahan daging kambing dibakar yang dibawa oleh Muslim Tamil ke Indonesia.

Sebelumnya, orang Jawa hanya tahu merebus daging sebagai menu makanannya. Teknik yang diperkenalkan oleh para pendatang ini kemudian mengubah cara penyajian daging bagi masyarakat Jawa.

Konon kata sate sendiri berasal dari bahasa Tamil, yaitu Catai atau artinya daging.

Ada pula versi ketiga mengenai asal-usul nama sate. Konon kata sate ini merupakkan asimilasi dari bahasa China, yaitu Sa-Tay-Bak yang berarti tiga potong daging.

Namun, teori ini mendapat banyak pertentangan disebabkan karena awal sejarah sate Nusantara memiliki 4 jumlah potongan daging padanya. Sementara angka 4 sendiri sangat dihindari oleh masyarakat China, akibat pelafalannya She atau Shi yang mirip dengan kata "mati," dalam bahasa Mandarin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun